KOMPAS.com - Sebuah pesawat kargo Singapore Airlines terpaksa melakukan pendaratan darurat di Denpasar, Bali, setelah alarm asap berbunyi akibat gas dari 2.186 domba di dalam pesawat.
Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (27/10/2015). Pesawat kargo Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ-7108 terbang dari Sydney, Australia, menuju Kuala Lumpur, Malaysia.
Meski sempat menimbulkan kepanikan, asap yang terdeteksi kemudian diidentifikasi sebagai gas dan kotoran dari kawanan domba tersebut.
Penerbangan SQ-7108 kembali berangkat dan tiba di Kuala Lumpur sekitar dua jam lebih lambat dari jadwal semula.
Baca juga: Arkeolog Akhirnya Tahu Menu Makanan Manusia Purba Denisovan, Ada Domba Biru dan Yak
Pendaratan pesawat tersebut bermula ketika kru pesawat mendeteksi adanya indikator asap yang menyala di kokpit.
Dilansir dari Tribunnews, Rabu (4/11/2015), asap tersebut terdeteksi saat pesawat berada di ketinggian jelajah 32.000 kaki, dan di posisi 400 mil laut sebelah selatan Denpasar, Bali.
Kru pesawat kemudian memberitahu adanya asap di kabin kargo pesawat.
Kru kemudian mengambil tindakan darurat dengan menurunkan ketinggian jelajah ke 25.000 kaki. Pesawat kemudian mengalihkan pendaratan ke bandara terdekat, yaitu di Bandara Ngurah Rai, Denpasar.
Dilansir dari Mothership, setelah mendarat, layanan darurat menaiki pesawat dan melaporkan bahwa tidak ada jejak api, panas, atau asap.
Sementara itu, menurut The Aviation Herald, alarm indikasi asap berbunyi karena gas buangan dan kotoran yang dihasilkan oleh hewan di pesawat.
Penerbangan SQ7108 kembali berangkat setelah singgah selama dua setengah jam di Indonesia dan mencapai tujuannya di KL dua setengah jam kemudian.
Baca juga: Peternak Australia Bagi-bagi Domba Gratis, Apa yang Terjadi?
The Aviation Herald diketahui memberikan pernyataan akan peristiwa tersebut. Mereka menyatakan bahwa asap yang ada dalam pesawat diindikasikan sebagai kotoran dari domba.
"Sebuah pesawat kargo Boeing 747-400 Singapore Airlines dengan registrasi 9V-SFI yang terbang SQ-7108 dari Sydney, NS (Australia) ke Kuala Lumpur (Malaysia) dengan 4 awak dan kargo 2.186 ekor domba, sedang dalam perjalanan di FL320 sekitar 400 mil laut selatan Denpasar (Indonesia)," tulis pihak The Aviation Herald.
Mereka melanjutkan bahwa ketika awak pesawat menerima indikasi asap di ruang kargo, awak pesawat pun menurunkan pesawat ke FL250, dan dialihkan untuk mendarat di Denpasar, Bali.
"Untuk pendaratan yang aman sekitar 45 menit kemudian. Layanan darurat tidak menemukan jejak api, panas, atau asap. Indikasi asap diketahui berasal dari gas buangan dan kotoran yang dihasilkan domba," jelas mereka.
Pesawat tersebut kemudian dapat berangkat lagi setelah sekitar 2,5 jam di darat di Denpasar dan mencapai Kuala Lumpur sekitar 2,5 jam kemudian.
Baca juga: 7 Jenis Olahraga Paling Aneh di Dunia, Salah Satunya Mencukur Bulu Domba
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini