KOMPAS.com - Cacing gelang (Ascaris lumbricoides) menjadi salah satu jenis cacing paling berbahaya di dunia yang dapat menginfeksi tubuh manusia.
Cacing gelang berada di bawah famili Ascarididae, ordo Spirurida, dan filum Nematoda. Bentuknya bulat memanjang dan menyebar melalui tanah, sehingga termasuk golongan Soil Transmitted Helminth.
Cacing ini dapat menginfeksi dan hidup dalam tubuh manusia selama 12-18 bulan. Mereka merupakan nematoda terbesar yang hidup pada usus manusia.
Baca juga: Kata Dokter soal Kasus Raya, Bocah 3 Tahun yang Meninggal dengan Tubuh Penuh Cacing
Cacing jantan mempunyai panjang 10-30 sentimeter dan lebar 2-4 milimeter, sedangkan betinanya bisa mencapai panjang 20-35 sentimeter, dan lebar 2-8 milimeter.
Cacing betina mampu menghasilkan 26 juta butir telur selama hidupnya dengan rata-rata yang dikeluarkannya 200.000 butir per hari.
Telur cacing gelang yang dibuahi berisi embrio yang berkembang dan mempunyai dinding yang tebal dengan permukaan yang kasar.
Baca juga: Menkes Tegaskan Penyebab Kematian Balita Sukabumi Bukan Cacing Gelang tapi Infeksi Berat
Cacing gelang hidup sebagai parasit pada manusia (menjadi inang) dan dapat menimbulkan penyakit yang disebut ascariasis.
Peneliti BRIN bidang Biosistematika Nematoda Parasit, Kartika Dewi, menyebut cacing gelang mempunyai penyebaran luas di dunia, terutama di daerah dengan sanitasi buruk, dan bisa menginfeksi siapa saja.
“Infeksi A. lumbricoides (cacing gelang) bisa terjadi pada semua umur, tetapi umumnya terjadi pada anak-anak usia dua sampai sepuluh tahun,” kata Kartika saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/8/2025).
Baca juga: Benarkah Jika Minum Obat Cacing Akan Keluar Cacing Utuh dari Tubuh? Ini Kata Ahli Farmasi
Dalam kondisi ringan, menurut dia, infeksi cacing gelang kadang tidak menunjukkan gejala yang nyata sehingga penderitanya tidak menyadari telah terinfeksi.
Cacing gelang dewasa hidup di dalam rongga usus dan dapat menghambat pencernaan protein hingga penyumbatan pada usus.
“Cacing ini mempunyai kemampuan menghambat pencernaan protein dengan mengeluarkan zat penghambat tripsin,” ujar Kartika.
“Akibatnya penderita akan mengalami kelesuan dan menjadi lebih rentan terhadap infeksi penyakit lainnya. Pada infeksi yang berat, cacing dapat menyebabkan penyumbatan pada usus,” sambungnya.
Baca juga: Apakah Orang Dewasa Perlu Rutin Minum Obat Cacing? Ini Jawaban Dokter
Ketika telur cacing gelang yang infektif tertelan manusia, ia akan menetas dan mengeluarkan larva di dalam usus, yang kemudian melakukan migrasi bersama aliran darah.
“Larva yang menetas dalam usus halus selanjutnya akan mengikuti peredaran darah bergerak ke seluruh jaringan tubuh manusia, termasuk ke otak,” jalan Kartika.