Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Prabowo Subianto Bertemu dengan 16 Ormas Islam, Apa yang Dibahas?

Kompas.com - 31/08/2025, 09:00 WIB
Muhammad Iqbal Amar,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Sumber Antara

KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto bertemu 16 organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam, termasuk Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (30/8/2025).

Ketua dan sekretaris ormas yang turut hadir dalam pertemuan itu menyatakan sikap bersama untuk mendukung Presiden Prabowo dan pemerintah dalam menenangkan masyarakat di tengah dinamika situasi nasional.

Sejumlah pejabat tinggi negara ikut hadir, di antaranya Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) M. Herindra, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Lantas, dari pertemuan Presiden Prabowo dengan 16 ormas itu, apa yang mereka bahas?

Baca juga: Poin-poin Pernyataan Resmi Prabowo soal Driver Ojol Dilindas Rantis Brimob, Minta Usut Tuntas

Dialog tiga jam, apa yang dibahas?

Diskusi antara Presiden dan ormas Islam tersebut berlangsung sekitar tiga jam.

Melalui pertemuan ini, pemerintah bersama elemen masyarakat Islam berupaya menyatukan pandangan dan memperkuat komunikasi, dengan harapan stabilitas politik maupun sosial dapat terjaga.

Mereka juga menyatakan sikap bersama untuk mendukung Presiden Prabowo dan pemerintah dalam menenangkan masyarakat di tengah dinamika situasi nasional.

Berikut isi pembahasan pertemuan Prabowo dengan 16 ormas Islam?

Baca juga: Daftar 23 Kementerian Baru di Era Presiden Prabowo, Terkini Kementerian Haji dan Umrah

1. Ormas bersatu tenangkan masyarakat

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menegaskan, pertemuan para pimpinan ormas Islam dengan Presiden Prabowo Subianto berlangsung dalam suasana terbuka dan penuh keterusterangan.

Menurutnya, dialog yang dihadiri sejumlah menteri, Ketua MPR, hingga Kepala BIN itu membahas persoalan bangsa secara menyeluruh, dengan harapan dapat menghadirkan ketenangan bagi masyarakat.

“Kami berbicara dari hati ke hati bersama Presiden, memahami situasi yang tengah dihadapi, dan sepakat untuk saling bergandengan tangan mengajak masyarakat tetap tenang,” ujar Gus Yahya dalam keterangannya, Sabtu (30/8/2025).

Lebih lanjut, Gus Yahya menilai kerja sama antara pemerintah dan pemimpin umat akan memperkuat ikhtiar dalam menjawab tantangan yang muncul.

Ia juga mengumumkan bahwa agenda serupa akan berlanjut di Istana Negara, Jakarta, dengan melibatkan kembali perwakilan ormas Islam.

“Harapannya, dari sana lahir sebuah tekad bersama yang dapat menjadi komitmen antara Presiden dengan umat Islam Indonesia,” imbuhnya.

Baca juga: Siapa Budisatrio Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Jadi Ketua Karang Taruna Nasional?

2. Jaga persatuan

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, ormas Islam memiliki peran strategis dalam merawat persatuan bangsa.

Halaman:


Terkini Lainnya
Mendagri Nepal Mundur Usai 19 Orang Tewas Dalam Aksi Demo Pemblokiran Media Sosial dan Korupsi
Mendagri Nepal Mundur Usai 19 Orang Tewas Dalam Aksi Demo Pemblokiran Media Sosial dan Korupsi
Tren
Wajib Menang, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia jika Kalah dari Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23?
Wajib Menang, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia jika Kalah dari Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23?
Tren
Resmi, Daftar Baru Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran
Resmi, Daftar Baru Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran
Tren
Warga di Ponorogo Bayar PBB Pakai Hasil Panen Pisang Cavendish, Bisa Ditiru Daerah Lain?
Warga di Ponorogo Bayar PBB Pakai Hasil Panen Pisang Cavendish, Bisa Ditiru Daerah Lain?
Tren
Media Vietnam dan Korsel Soroti Hasil Imbang Indonesia Vs Lebanon, Apa Kata Mereka?
Media Vietnam dan Korsel Soroti Hasil Imbang Indonesia Vs Lebanon, Apa Kata Mereka?
Tren
Kenapa Pejabat RI Sulit Mundur Meski Didesak Publik? Ini Penjelasan Sosiolog
Kenapa Pejabat RI Sulit Mundur Meski Didesak Publik? Ini Penjelasan Sosiolog
Tren
Kata Media Asing soal Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru, Singgung MBG dan Perlambatan Ekonomi
Kata Media Asing soal Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru, Singgung MBG dan Perlambatan Ekonomi
Tren
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Tren
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Tren
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau