Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bantah Masuk Area Kampus Unpas, Sebut Gas Air Mata Terbawa Angin

Kompas.com - 02/09/2025, 17:15 WIB
Muhammad Iqbal Amar,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suasana di kawasan Universitas Pasundan (Unpas) dan Universitas Islam Bandung (Unisba), Jalan Tamansari, berubah tegang pada Senin (1/9/2025) malam.

Ketegangan pecah ketika aparat keamanan membubarkan massa usai aksi unjuk rasa di Kota Bandung.

Pihak kepolisian bahkan sempat menembakkan gas air mata hingga masuk ke area kampus, sehingga memicu kepanikan mahasiswa yang masih berada di dalam.

Hingga Selasa (2/9/2025) pagi, petugas keamanan kampus masih berjaga ketat di pintu masuk Unpas dan Unisba.

Dari lokasi kejadian, tercatat sebanyak 48 proyektil gas air mata ditemukan berserakan di sekitar area kampus.

Baca juga: 11 Tuntutan BEM SI yang Berencana Gelar Demo 2 September 2025

Polisi sebut gas air mata masuk kampus karena tiupan angin

Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan menegaskan, gas air mata yang masuk ke area kampus, bukan karena tembakan langsung, melainkan akibat tiupan angin dari jalan raya.

“Gas air mata ditembakkan ke jalan raya, namun angin membawanya hingga ke parkiran Unisba," kata Hendra dikutip dari Kompas.com, Selasa (2/9/2025).

"Itu yang kemudian dipelintir oleh provokator untuk membangun narasi benturan antara mahasiswa dan aparat,” sambungnya.

Menurutnya, polisi bersama TNI malam itu melakukan patroli gabungan di beberapa titik, menyusul laporan intelijen dan masyarakat.

Baca juga: Aksi Warganet Malaysia dan Thailand Pesankan Makanan via Online untuk Warga Indonesia di Tengah Demo

Saat melintas di Jalan Tamansari, petugas menemukan tumpukan batu, kayu, serta ban yang dibakar. Di lokasi juga terlihat sekelompok orang berbaju hitam yang diduga sebagai kelompok anarko.

“Kelompok itu menutup jalan, membuat blokade, dan bersikap anarkistis. Mereka memang merancang skenario provokasi untuk memancing aparat agar masuk ke kampus,” jelasnya.

Berdasarkan rekaman yang diperoleh kepolisian, Hendra menyebutkan, kelompok berbaju hitam tersebut melempar bom molotov ke arah tim patroli yang menggunakan sepeda motor, mobil patroli, hingga kendaraan taktis Brimob.

Dari situlah aparat menembakkan gas air mata ke jalan raya untuk mengurai situasi.

“Provokasi bahkan dilakukan dari dalam kampus Unisba. Mereka melempar molotov ke arah kendaraan patroli. Jadi bukan mahasiswa yang diserang, tapi ada upaya anarko memanfaatkan kampus untuk menutupi aksi mereka,” katanya.

Baca juga: TikTok, Demo, dan Ilusi Kuasa Medsos

Polisi bantah serbu kampus

Kondisi di dalam kampus Unisba di Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jawa Barat usai insiden pembubaran dan sweeping oleh aparat keamanan pada Senin (1/9/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.KOMPAS.COM/FAQIH ROHMAN SYAFEI Kondisi di dalam kampus Unisba di Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jawa Barat usai insiden pembubaran dan sweeping oleh aparat keamanan pada Senin (1/9/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.

Halaman:


Terkini Lainnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau