Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enggan Kirim Siswa Nakal di Yogyakarta ke Barak Militer, Wali Kota Hasto: Saya Pilih Cari Penyebabnya...

Kompas.com - 05/06/2025, 16:29 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Krisiandi

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menegaskan bahwa tidak akan ada pengiriman siswa nakal ke barak militer.

Dalam penjelasannya, Hasto menekankan pentingnya mencari penyebab utama dari perilaku anak sebelum mengambil tindakan.

"Saya diciptakan dengan mindset kausatif, penyebab utamanya itu apa, bukan simptomatis. Kalau ada orang panas, tidak saya langsung kasih paracetamol untuk menurunkan panasnya. Tapi saya cari penyebabnya," ujar Hasto, pada Kamis (5/6/2025).

Baca juga: Keluyuran Lewat Jam 9 Malam, Siswa di Jabar Terancam Masuk Barak Militer

Hasto mengungkapkan bahwa jika ada anak yang dianggap nakal, perlu dilakukan telaah mendalam mengenai penyebab perilaku tersebut.

Menurutnya, tindakan langsung mengirimkan anak ke barak militer dikhawatirkan hanya akan menjadi solusi sementara dan tidak mengatasi masalah yang mendasar.

"Kalau ditreatment simptomatis, dia disuruh sikap siap dan langsung tegap, tapi saya khawatir jika tidak disiapkan lagi (dikomando), dia bisa kembali seperti semula. Kecuali pendidikannya full di situ," jelas Hasto.

Baca juga: Tak Pilih Barak Militer, Eri Cahyadi Ungkap Kegiatan Anak Nakal di Asrama yang Dipuji KPAI

Lebih lanjut, Hasto menekankan pentingnya membangun karakter siswa dengan melibatkan tim khusus dan pendampingan.

Ia menyoroti bahwa karakter anak berbeda-beda dan sering kali terkait dengan masalah mental atau pengaruh dari lingkungan yang negatif.

Mantan Bupati Kulon Progo ini memberikan contoh mengenai anak yang mengalami depresi, yang dapat ditandai dengan kurangnya semangat hidup dan angan-angan bunuh diri.

Dalam kasus seperti ini, Hasto menekankan perlunya penanganan yang tepat.

Baca juga: DPRD Jabar: Pengasuhan Terbaik Bukan di Barak Militer

"Kalau diagnosanya ternyata depresif, lalu saya gembleng, itu hanya akan menambah depresi. Namun, jika anak tersebut mengalami depresi, sebaiknya dia dirujuk ke dokter jiwa dan psikolog. Pertama, diberi antidepresan lalu diurai masalahnya," jelasnya.

Hasto juga menambahkan bahwa ada kemungkinan anak memiliki sikap waham, yaitu kondisi di mana pikiran seseorang tidak dapat dikoreksi oleh orang lain.

"Dia merasa hebat sendiri, paling hebat, dan jika ada orang yang meremehkan, dia bisa memukul. Jika dipaksa untuk tidak berperilaku demikian (dengan pendidikan militer), penyakit wahamnya masih ada," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Turunan Ekstrem “Tanjakan Bibis” Kulon Progo Kembali Makan Korban, Mobil Tabrak Tebing
Turunan Ekstrem “Tanjakan Bibis” Kulon Progo Kembali Makan Korban, Mobil Tabrak Tebing
Yogyakarta
Motor Tabrak 2 Pejalan Kaki Lansia di JJLS Gunungkidul, 1 Orang Tewas
Motor Tabrak 2 Pejalan Kaki Lansia di JJLS Gunungkidul, 1 Orang Tewas
Yogyakarta
Cerita Warga Yogyakarta Antre 4 Jam untuk Giling Daging Pasca-Idul Adha
Cerita Warga Yogyakarta Antre 4 Jam untuk Giling Daging Pasca-Idul Adha
Yogyakarta
Lonjakan Penumpang Usai Libur Idul Adha, KAI Daop 6 Catat Okupansi Tembus 125 Persen
Lonjakan Penumpang Usai Libur Idul Adha, KAI Daop 6 Catat Okupansi Tembus 125 Persen
Yogyakarta
Tak Ada Lagi Rebutan Gunungan di Grebeg Besar Yogya, Ini Alasannya
Tak Ada Lagi Rebutan Gunungan di Grebeg Besar Yogya, Ini Alasannya
Yogyakarta
Mengasah Silaturahmi Lewat Pisau Kurban, Tradisi Idul Adha Warga Terbah Kulon Progo
Mengasah Silaturahmi Lewat Pisau Kurban, Tradisi Idul Adha Warga Terbah Kulon Progo
Yogyakarta
Sapi Kurban Lepas Sebelum Disembelih, Warga Pancing Pakai Sapi Betina
Sapi Kurban Lepas Sebelum Disembelih, Warga Pancing Pakai Sapi Betina
Yogyakarta
Pemprov DI Yogyakarta Bentuk Tim Khusus Buru Buaya di Sungai Progo
Pemprov DI Yogyakarta Bentuk Tim Khusus Buru Buaya di Sungai Progo
Yogyakarta
Christiano Tarigan Diduga Kuat Perintahkan Ganti Pelat BMW usai Tabrak Argo
Christiano Tarigan Diduga Kuat Perintahkan Ganti Pelat BMW usai Tabrak Argo
Yogyakarta
Idul Adha Tanpa Plastik, Warga Kulon Progo Buat Sarangan Daun Kelapa untuk Daging Kurban
Idul Adha Tanpa Plastik, Warga Kulon Progo Buat Sarangan Daun Kelapa untuk Daging Kurban
Yogyakarta
Tak Perlu Bayar, Warga Bisa Minta Chef Hotel Masakkan Daging Kurban di Yogyakarta
Tak Perlu Bayar, Warga Bisa Minta Chef Hotel Masakkan Daging Kurban di Yogyakarta
Yogyakarta
Herkules, Sapi Kurban Prabowo Disembelih di Kulon Progo, Dagingnya untuk 260 Warga
Herkules, Sapi Kurban Prabowo Disembelih di Kulon Progo, Dagingnya untuk 260 Warga
Yogyakarta
51 Warga Bantul Diduga Keracunan Tongseng Kambing Acara Aqiqah
51 Warga Bantul Diduga Keracunan Tongseng Kambing Acara Aqiqah
Yogyakarta
Muhammadiyah DIY Siapkan 1.309 Titik Shalat Idul Adha
Muhammadiyah DIY Siapkan 1.309 Titik Shalat Idul Adha
Yogyakarta
Tertangkap Kamera Buang Sampah Sembarangan di Bantul, Wajah Akan Dipajang di Medsos
Tertangkap Kamera Buang Sampah Sembarangan di Bantul, Wajah Akan Dipajang di Medsos
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau