YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta melaporkan adanya 39 kasus malaria sepanjang Januari hingga Agustus 2025.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan, Lana Unwanah, menjelaskan bahwa semua kasus malaria yang tercatat merupakan kasus impor dari daerah lain.
"Sejak Januari sampai Agustus 2025 ada sekitar 39 kasus malaria impor di Kota Yogyakarta," ujar Lana dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (13/8/2025).
Baca juga: Wanti-wanti Negera Tetangga soal Penularan Malaria, Menkes: Nyamuk Tak Peduli Paspor
Ia menambahkan bahwa penularan malaria di Kota Yogyakarta bukan terjadi di wilayah tersebut, melainkan berasal dari individu yang tertular saat berada di luar kota.
Contoh kasus yang disebutkan Lana termasuk anggota TNI/Polri yang terinfeksi saat menjalani tugas di luar Jawa.
Selain itu, terdapat juga mahasiswa dari luar Jawa yang tertular di daerah asalnya, tetapi kini berdomisili di Yogyakarta.
Kota Yogyakarta saat ini menjadi salah satu lokasi sampling untuk penilaian sertifikasi bebas malaria tingkat Provinsi DIY.
"Jadi Kota Yogyakarta tetap harus melakukan upaya-upaya untuk mempertahankan status bebas malaria dan mendukung eliminasi malaria di DIY," ucapnya.
Masyarakat juga diimbau untuk mencegah potensi malaria dengan melakukan gerakan 3M Plus.
Tindakan 3M mencakup menguras, menutup, dan mengubur atau memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Baca juga: 687 Kasus Malaria di Gorontalo, Tambang Ilegal Diduga Jadi Pemicu Utama
Selain itu, masyarakat disarankan untuk menggunakan lotion antinyamuk dan melakukan gotong royong membersihkan lingkungan.
Penerapan pola hidup bersih dan sehat juga sangat dianjurkan.
Lana mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyakit malaria, meskipun Kota Yogyakarta bukan merupakan daerah endemis.
"Kota Yogyakarta adalah wilayah urban dengan dinamika mobilitas penduduk dari luar kota yang berstatus endemis malaria, sehingga berpotensi membawa penyakit ini," katanya.
Kewaspadaan diperlukan untuk mempertahankan status bebas malaria di Kota Yogyakarta, yang telah mendapatkan sertifikasi bebas malaria pada tahun 2014.