Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Telaah Saksi yang Akan Diperiksa terkait Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh

Kompas.com - 28/10/2025, 12:11 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih menelaah saksi-saksi yang akan dipanggil dalam penyelidikan dugaan mark up atau penggelembungan anggaran proyek Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Jakarta–Bandung atau Whoosh.

Ketua KPK Setyo Budiyanto mengatakan, lembaganya akan mempelajari terlebih dahulu langkah-langkah pemeriksaan yang akan dilakukan terhadap pihak-pihak terkait.

“Ya ditelaah dulu,” kata Setyo saat ditemui di Kompleks Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa (28/10/2025).

Baca juga: KPK Selidiki Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh

Menanggapi pertanyaan soal perkembangan kasus dugaan mark up proyek kereta cepat Whoosh, Setyo mengatakan pihaknya akan melakukan pengecekan lebih lanjut.

“Ya nanti saya cek lagi seperti apa dalamnya,” ujarnya.

Ia juga belum mau banyak berkomentar ketika ditanya mengenai proses audit dalam penyelidikan dugaan mark up tersebut.

“Baru juga (ditangani),” kata Setyo singkat.

KPK Telah Mulai Penyelidikan

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, mengonfirmasi bahwa lembaganya sudah memulai penyelidikan terkait dugaan penggelembungan anggaran proyek kereta cepat Jakarta–Bandung.

“Saat ini sudah pada tahap penyelidikan,” ujar Asep, Senin (27/10/2025).

Baca juga: KPK Selidiki Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh Sejak Awal 2025

Asep tidak menjelaskan secara rinci kapan penyelidikan dimulai, sebab KPK biasanya melakukan tahap tersebut secara tertutup.

Mahfud MD Siap Dipanggil KPK

Sementara itu, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menyatakan siap jika dipanggil KPK untuk memberikan keterangan terkait proyek kereta cepat Whoosh.

“Iya, kalau dipanggil, saya akan datang,” ujar Mahfud, Minggu (26/10/2025).

Namun, Mahfud menegaskan tidak akan melaporkan secara resmi ke KPK karena menurutnya lembaga tersebut sudah mengetahui duduk perkara proyek Whoosh.

“Kalau saya disuruh lapor, ngapain? Buang-buang waktu juga. Wong yang saya laporkan tuh KPK sudah tahu,” katanya.

Baca juga: Jokowi Sebut Kereta Whoosh Bukan Cari Laba, Pengamat Transportasi: Persoalannya KAI Enggak Sanggup Tanggung Rp 2,2 Triliun

Mahfud menjelaskan bahwa isu soal dugaan penyimpangan proyek Whoosh sudah lama dibicarakan publik.

“Saya cuma ngomong karena sudah ramai saja. Mestinya KPK manggil orang yang ngomong sebelumnya, tuh, kan banyak banget dan punya data, dan pelaku. Kalau saya, tuh, kan pencatat saja,” ujarnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Gunung Merapi Terpantau Keluarkan Awan Panas hingga 2.500 Meter, Status Tetap Siaga
Gunung Merapi Terpantau Keluarkan Awan Panas hingga 2.500 Meter, Status Tetap Siaga
Yogyakarta
Persiapan Pemakaman PB XIII Hangabehi di Imogiri, Jenazah Raja Surakarta Dimakamkan Rabu
Persiapan Pemakaman PB XIII Hangabehi di Imogiri, Jenazah Raja Surakarta Dimakamkan Rabu
Yogyakarta
Kecelakaan Maut di Demak: 4 Orang Tewas dalam Adu Banteng Motor
Kecelakaan Maut di Demak: 4 Orang Tewas dalam Adu Banteng Motor
Yogyakarta
Hujan Deras dan Angin Kencang, Pohon hingga Tenda Drag Race di Gunungkidul Roboh
Hujan Deras dan Angin Kencang, Pohon hingga Tenda Drag Race di Gunungkidul Roboh
Yogyakarta
320 Hektare Kawasan Merapi Rusak akibat Tambang Ilegal, Kepala TNGM: Sudah Kami Larang, tapi Tak Mampu
320 Hektare Kawasan Merapi Rusak akibat Tambang Ilegal, Kepala TNGM: Sudah Kami Larang, tapi Tak Mampu
Yogyakarta
Bareskrim Usut 36 Titik Tambang Pasir Ilegal di Magelang, Omzet Tembus Rp 3 Triliun
Bareskrim Usut 36 Titik Tambang Pasir Ilegal di Magelang, Omzet Tembus Rp 3 Triliun
Yogyakarta
Jelang Natal dan Tahun Baru, KAI Daop 6 Yogyakarta Ganti Rel Sepanjang 7 Kilometer
Jelang Natal dan Tahun Baru, KAI Daop 6 Yogyakarta Ganti Rel Sepanjang 7 Kilometer
Yogyakarta
Dari Kridosono ke Malioboro, Kayuhan Warga Yogyakarta Rayakan Jumat Akhir Bulan di Tengah Hujan
Dari Kridosono ke Malioboro, Kayuhan Warga Yogyakarta Rayakan Jumat Akhir Bulan di Tengah Hujan
Yogyakarta
Hujan Deras Disertai Angin Kencang di Yogyakarta, 2 Orang dan 2 Mobil Tertimpa Baliho Papan Nama
Hujan Deras Disertai Angin Kencang di Yogyakarta, 2 Orang dan 2 Mobil Tertimpa Baliho Papan Nama
Yogyakarta
Jembatan Pandansimo Diserbu PKL Dadakan, Berisiko Timbulkan Laka, Area Khusus Disiapkan
Jembatan Pandansimo Diserbu PKL Dadakan, Berisiko Timbulkan Laka, Area Khusus Disiapkan
Yogyakarta
Belum Ada Perda yang Mengatur Peredaran Daging Anjing, Satpol PP DIY Baru Bisa Mengimbau
Belum Ada Perda yang Mengatur Peredaran Daging Anjing, Satpol PP DIY Baru Bisa Mengimbau
Yogyakarta
Grand Livina Terbakar di Jalan Raya Kiskendo Kulon Progo, Sopir Sempat Cium Bau Menyengat
Grand Livina Terbakar di Jalan Raya Kiskendo Kulon Progo, Sopir Sempat Cium Bau Menyengat
Yogyakarta
Warga Bantul Dilarang Unggah Proses Syuting Film “Abadi Nan Jaya” di Jombor, Lampu Harus Dimatikan
Warga Bantul Dilarang Unggah Proses Syuting Film “Abadi Nan Jaya” di Jombor, Lampu Harus Dimatikan
Yogyakarta
Berkunjung ke Kampung 'Zombie' di Bantul, Lokasi Syuting Film Abadi Nan Jaya
Berkunjung ke Kampung 'Zombie' di Bantul, Lokasi Syuting Film Abadi Nan Jaya
Yogyakarta
Viral Video Mobil di Yogyakarta Kabur Saat Diminta Copot Strobo, Kasatlantas: Pelat Nomor Dicatat
Viral Video Mobil di Yogyakarta Kabur Saat Diminta Copot Strobo, Kasatlantas: Pelat Nomor Dicatat
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau