CIREBON, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Cirebon secara resmi menutup total kawasan tambang galian C di Gunung Kuda, Jawa Barat, setelah tragedi longsor yang menewaskan 21 orang dan masih menyisakan empat korban yang belum ditemukan.
Bupati Cirebon, Imron, menjelaskan bahwa keputusan penutupan ini merupakan hasil kesepakatan dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tindak lanjut dari pencabutan status tanggap darurat sejak Kamis (5/6/2025).
“Setelah pencarian korban dihentikan, area tersebut ditutup. Tidak boleh ada aktivitas maupun warga yang memasuki area tersebut,” tegas Imron dikutip Antara, Sabtu (7/6/2025).
Baca juga: Keluarga Korban Longsor Gunung Kuda Cirebon Dapat Santunan Rp 300 Juta dari Baznas Jabar
Pemerintah bersama TNI dan Polri kini mengamankan kawasan yang dinyatakan rawan dan masih dalam penyelidikan hukum.
Penutupan dilakukan demi keselamatan warga dan kelestarian lingkungan sekitar.
Imron juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pencarian sendiri terhadap empat korban yang belum ditemukan.
“Demi keselamatan bersama, jangan ada aktivitas di area tersebut,” ujarnya.
Komandan Korem 063/SGJ, Kolonel Inf Hista Soleh Harahap, menegaskan bahwa seluruh akses menuju tambang akan ditutup dan dijaga aparat keamanan.
“Kami akan pasang portal. Lokasi dijaga agar tak ada yang masuk,” kata Hista.
Baca juga: Tanggap Darurat Longsor Gunung Kuda Cirebon Selesai, Pencarian 4 Korban Dihentikan
Dia menambahkan bahwa Dandim 0620/Kabupaten Cirebon sudah mengerahkan pasukan untuk pengamanan, pengecekan perlengkapan, dan pembagian tugas di lapangan. Selain faktor keamanan, Hista menyebut bahwa lokasi tambang masih menyimpan barang bukti penting yang menjadi bagian dari penyelidikan hukum.
“Kami akan koordinasi dengan kepolisian. Karena masih ada barang bukti di sana, maka pengamanan lokasi sangat penting,” ungkapnya.
TNI menyatakan siap membantu pengamanan bersama aparat kepolisian jika diperlukan.
“Kalau memang dibutuhkan penjagaan bersama, kami siap bantu,” pungkas Hista.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.