Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ingin Bali Krisis Pangan, Koster Minta Dinas Pertanian Belajar ke Israel

Kompas.com - 15/04/2025, 17:36 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Andi Hartik

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Gubernur Bali I Wayan Koster mendorong penjabat Dinas Pertanian untuk belajar ke Israel agar bisa memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan produktivitas lahan pertanian di Pulau Dewata.

Menurutnya, Israel berhasil menciptakan inovasi teknologi yang dapat mengubah lahan kering menjadi lahan pertanian.

"Harus ada inovasi, lahan kering bisa dijadikan sebagai pertanian modern. Itu sekarang banyak metodenya yang sangat berhasil, tidak lagi pertanian konvensional, tapi pertanian berbasis teknologi. Kalau perlu belajar ke Israel yang luar biasa," katanya.

"Enggak punya lahan subur, tidak ada air, tapi pertaniannya sangat maju. Karena teknologinya sangat maju. Embun diolah jadi air tanaman. Belajar gitu, Pak, jadi jangan gitu-gitu aja, enggak akan maju," tambahnya saat Musrenbang di Kantor Gubernur Bali, Selasa (15/4/2025).

Baca juga: Menteri LHK Dukung Koster Larang Penjualan Air Kemasan Plastik di Bali

Ia mengatakan, sektor pertanian tidak boleh lagi bergantung pada metode konvensional.

Inovasi dalam bidang pertanian menjadi kunci untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan berkualitas di Bali.

Apalagi, tantangan seperti alih fungsi lahan sudah menjadi ancaman serius bagi sektor pertanian di Bali saat ini.

"Kalau ini tidak ditangani dengan baik, hati-hati, kita bisa kesulitan pangan di Bali. Karena luasan sawahnya menurun terus. Ribuan hektar per tahun lahan produktif itu berkurang karena eksploitasi lahan terlalu tinggi dalam pembangunan fasilitas pariwisata maupun fasilitas lainnya," katanya.

Baca juga: Dukung Koster Larang Air Minum Kemasan, Putra Nababan: Sampah Plastik Masalah Serius di Bali

Koster mengatakan, pasokan pangan untuk 4,4 juta penduduk di Bali dalam kondisi surplus.

Namun, produktivitas pertanian di Bali mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.

Bali surplus beras sebesar 100.000 ton selama periode 2018 hingga 2023, menjadi 53.000 ton pada tahun 2024.

"Berasnya masih surplus 53.000 ton tahun 2024, awas datanya salah. Jadi data ini waktu saya jadi gubernur di periode pertama surplusnya 100.000 ton lebih. Sekarang tinggal 53.000 ton, jadi menurun setengahnya," kata dia.

Menurutnya, Bali berpotensi ketergantungan pangan impor apabila persoalan ini tidak segera diatasi. Apalagi, Indonesia selalu dihantui persoalan mafia impor.

"Apalagi pangan impor, kalau bisa enggak, malu kita negara agraris impor beras, bawang putih. Malu jadi negara maritim impor garam. Ini semua permainan mafia impor. Karena saya lama di Badan Anggaran DPR, tahu perilakunya itu. Jadi sulit sekali. Kalau mafia impor di Indonesia belum bisa diatasi, maka selamanya kita akan menghadapi masalah pangan," kata dia.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Tunjangan Rumah DPRD Bali Rp 37,5 Juta-Rp 54 Juta Per Bulan, Wagub: Kita Evaluasi
Tunjangan Rumah DPRD Bali Rp 37,5 Juta-Rp 54 Juta Per Bulan, Wagub: Kita Evaluasi
Denpasar
Aniaya dan Gasak Saldo Pensiunan Milik Polisi Australia, Kini IS Dibui di Polsek Kuta Bali
Aniaya dan Gasak Saldo Pensiunan Milik Polisi Australia, Kini IS Dibui di Polsek Kuta Bali
Denpasar
Guru di Bali Tunjukkan Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim yang Masih Dipakai di Sekolahnya
Guru di Bali Tunjukkan Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim yang Masih Dipakai di Sekolahnya
Denpasar
Sidang Perdana Gugatan 2 ASN Dipecat Akibat Diduga Selingkuh Batal Digelar, Ada Apa?
Sidang Perdana Gugatan 2 ASN Dipecat Akibat Diduga Selingkuh Batal Digelar, Ada Apa?
Denpasar
Tak Lagi di Bibir Pantai Sidakarya, Koster Pastikan Terminal LNG Dibangun di Radius 3,5 Km
Tak Lagi di Bibir Pantai Sidakarya, Koster Pastikan Terminal LNG Dibangun di Radius 3,5 Km
Denpasar
Bali Anggarkan Rp 56,3 Miliar untuk Transportasi Publik Metro Dewata
Bali Anggarkan Rp 56,3 Miliar untuk Transportasi Publik Metro Dewata
Denpasar
2 Mantan ASN yang Dipecat karena Perselingkuhan Gugat Pemkab Buleleng
2 Mantan ASN yang Dipecat karena Perselingkuhan Gugat Pemkab Buleleng
Denpasar
Buleleng Bentuk Satgas Penanganan Sampah, Perkuat Pengelolaan Berbasis Sumber
Buleleng Bentuk Satgas Penanganan Sampah, Perkuat Pengelolaan Berbasis Sumber
Denpasar
 Pecalang Ikut Jaga Kantor DPRD Buleleng
Pecalang Ikut Jaga Kantor DPRD Buleleng
Denpasar
Sekda: Pemkab Buleleng Belum Terima Gugatan 2 ASN PPPK yang Gugat Akibat Diduga Selingkuh
Sekda: Pemkab Buleleng Belum Terima Gugatan 2 ASN PPPK yang Gugat Akibat Diduga Selingkuh
Denpasar
Digugat ke PTUN karena Pecat 2 ASN Selingkuh, Ini Respons Pemkab Buleleng
Digugat ke PTUN karena Pecat 2 ASN Selingkuh, Ini Respons Pemkab Buleleng
Denpasar
Langka dan Dilindungi, 2 Anakan Kucing Hutan Ditemukan di Hutan Bali Barat
Langka dan Dilindungi, 2 Anakan Kucing Hutan Ditemukan di Hutan Bali Barat
Denpasar
Kirim Surat ke Seluruh Negara, Gubernur Koster Pastikan Bali Aman Dikunjungi
Kirim Surat ke Seluruh Negara, Gubernur Koster Pastikan Bali Aman Dikunjungi
Denpasar
Fadli Zon Minta Polisi Cari Koleksi Museum Bagawanta Kediri yang Dijarah
Fadli Zon Minta Polisi Cari Koleksi Museum Bagawanta Kediri yang Dijarah
Denpasar
Sindikat Pemalsuan STNK di Bali, Dijual dengan Kendaraan Curian
Sindikat Pemalsuan STNK di Bali, Dijual dengan Kendaraan Curian
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau