BULELENG, KOMPAS.com - Kantor DPRD Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, kini mendapat pengamanan ekstra. Pecalang ikut berjaga selama 24 jam.
Penjagaan ini sebagai antisipasi kemungkinan gangguan keamanan setelah maraknya aksi unjuk rasa di sejumlah daerah di Indonesia.
Ketua DPRD Kabupaten Buleleng, Ketut Ngurah Arya menyatakan bahwa pola penjagaan dilakukan secara sukarela.
Baca juga: 70 Pecalang Jaga Kantor DPRD Denpasar Tanpa Bayaran, Wawalkot: Kita Akan Pikirkan Insentifnya
Hal ini mengingat Kantor DPRD di sejumlah daerah menjadi target aksi anarkis yang dilakukan massa tak dikenal.
"Pegawai kami bersama pecalang melakukan penjagaan di kantor, sebagai bentuk rasa simpati," ujar dia, Kamis (4/9/2025) di Buleleng.
"Jangan sampai situasi yang sudah kondusif, dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak suka dengan pusat, lalu dilampiaskan ke daerah," kata dia.
Menurutnya, situasi di Buleleng hingga saat ini relatif kondusif.
Aspirasi mahasiswa sudah disampaikan dengan damai melalui jalur mediasi yang digelar di Kantor DPRD Buleleng pada Senin (1/9/2025).
Namun, langkah pencegahan dianggap penting untuk menghindari kericuhan.
Baca juga: Ribuan Pecalang di Bali Berkumpul Menolak Anarkisme
Politikus PDI Perjuangan ini mengatakan, penjagaan akan berlangsung hingga kondisi nasional benar-benar aman.
Meski begitu, aktivitas di DPRD Buleleng tetap berjalan tanpa hambatan.
"Rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tetap bisa kita gelar secara normal dan lancar," ucap Arya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini