Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/06/2025, 22:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Para ahli gizi mengingatkan untuk hati-hati dalam mengonsumsi daging kurban selama Idul Adha.

Ahli gizi yang berpraktik di Siloam Hospital Olivia Gresya, S.Gz mengatakan bahwa daging merah, seperti kambing dan sapi, memiliki kandungan yang perlu diwaspadai.

“Apalagi, jika konsumsinya dalam jumlah yang tinggi,” kata Olivia kepada Kompas.com pada Senin (2/6/2025).

Baca juga: Apakah Penderita Stroke Boleh Makan Daging Saat Idul Adha? Ini Kata Dokter…

Kandungan daging kurban yang perlu diwaspadai

Ia menyebutkan bahwa kandungan daging kurban, baik kambing maupun sapi, yang perlu diwaspadai meliputi lemak jenuh dan kolesterol alami.

  • Lemak jenuh

Ia menerangkan bahwa daging merah yang digunakan untuk berkurban merupakan sumber lemak jenuh (trans fat), terutama di bagian berlemak, seperti brisket (sandung lamur), iga, dan gajih.

Jika mengonsumsi daging merah terutama di bagian tersebut secara berlebih, asupan lemak jenuh tentu akan meningkat.

“Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh yang berlebih bisa meningkatkan kadar LDL (kolesterol jahat) yang dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit, di antaranya penyakit jantung,” ujarnya.

  • Kolesterol

Kolesterol juga terkandung dalam daging kurban secara alami, sehingga mengonsumsi bisa meningkatkan kadarnya dalam darah.

Walaupun, dikatakannya, daging merah bukan satu-satunya faktor peningkat kolesterol darah.

“Namun, kombinasi tinggi lemak jenuh dan kolesterol bisa memperburuk profil lipid, terutama pada seseorang dengan riwayat hiperlipidemia atau riwayat keluarga penyakit jantung,” terangnya.

Baca juga: Kata Dokter Ini Batas Aman Konsumsi Daging Saat Idul Adha

Tips makan daging kurban

Meski memiliki risiko kesehatan, Olivia mengatakan bahwa ada beberapa cara agar bisa konsumsi daging merah dengan aman.

  • Pilih bagian daging yang rendah lemak

Ia menyarankan untuk daging sapi pilih bagian sirloin, tenderloin, dan has luar yang lebih rendah lemak.

Sedangkan pada daging kambing, ia menyarankan untuk memilih bagian paha belakang atau has luar.

“Batasi konsumsi bagian berlemak tinggi misal jeroan. Buang bagian lemak-lemak yang terlihat sebelum diolah atau dimasak,” ucapnya.

  • Metode memasak

Cara memasak bisa mengubah kandungan daging kurban.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau