Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasa Asam Belum Tentu Tanda Kandungan Vitamin C Tinggi, Ini Penjelasan Ahli Gizi

Kompas.com - 15/07/2025, 06:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Buah dengan rasa asam kerap diasosiasikan sebagai sumber vitamin C yang tinggi.

Namun, menurut ahli gizi Olivia Gresya, S.Gz, tidak semua makanan yang terasa asam memiliki kandungan vitamin C yang tinggi.

“Vitamin C yang memiliki nama lain asam askorbat memang memiliki pH yang asam. Sehingga rasanya memang asam dan kecut,” kata Olivia saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/7/2025).

Namun, ia menegaskan bahwa rasa asam bukan indikator utama untuk menentukan kadar vitamin C dalam makanan.

“Beberapa buah seperti jambu biji yang kandungan vitamin C-nya lebih tinggi dari jeruk justru rasanya manis,” ujarnya.

Olivia menambahkan, rasa asam dalam makanan bisa berasal dari senyawa lain seperti asam sitrat, bukan semata-mata dari asam askorbat.

“Jadi kadar vitamin C dari suatu makanan tidak dapat dideteksi dari rasa asamnya saja,” jelas dia.

Baca juga: Apakah Lansia Boleh Minum Vitamin C? Berikut Penjelasannya…

Ciri makanan dengan kandungan vitamin C tinggi

Menurut Olivia, untuk menentukan apakah suatu makanan merupakan sumber vitamin C yang baik, ada tiga aspek penting yang perlu diperhatikan.

“Pertama, dari kandungan vitamin C-nya. Kandungan yang baik atau tinggi yaitu minimal mengandung 20 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG), atau lebih dari 20 miligram per 100 gram,” kata dia.

Kedua, makanan tersebut harus mudah diakses dan sering dikonsumsi dalam bentuk segar. “Misalnya buah-buahan yang segar dan mudah dijangkau,” ujar Olivia.

Ketiga, stabilitas vitamin C pada makanan juga penting karena zat ini sangat sensitif terhadap panas, oksigen, dan waktu simpan.

“Semakin segar dan minim olahan, maka semakin baik kandungan vitamin C-nya,” tambah dia.

Baca juga: Apakah Boleh Minum Vitamin C 1000 Mg Setiap Hari? Ini Penjelasannya…


Makanan dengan sumber vitamin C tinggi

Beberapa makanan yang disebut Olivia memiliki kandungan vitamin C tinggi antara lain:

  • Jambu biji: 200-250 mg/100 g
  • Paprika merah: 120-150 mg/100 g
  • Kiwi: 90-100 mg/100 g
  • Brokoli: 89 mg/100 g
  • Jeruk manis: 50-55 mg/100 g
  • Pepaya matang: 60-70 mg/100 g
  • Sawi hijau mentah: 50-60 mg/100 g

“Kandungan vitamin C pada jambu biji bahkan bisa empat sampai lima kali lipat lebih tinggi dari jeruk,” kata Olivia.

Baca juga: Kapan Vitamin C Berbahaya bagi Tubuh?

Kebutuhan harian dan anjuran konsumsi

Kebutuhan vitamin C pada orang dewasa berbeda antara laki-laki dan perempuan. Berdasarkan AKG 2019, kebutuhan laki-laki usia 16 tahun ke atas adalah 90 mg per hari, sementara perempuan memerlukan 75 mg per hari.

Olivia menegaskan bahwa kebutuhan ini sebaiknya dipenuhi dari makanan, bukan dari suplemen.

“Karena makanan yang mengandung vitamin C juga mengandung zat gizi lain yang dibutuhkan tubuh,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa konsumsi suplemen vitamin C dalam jumlah besar secara terus-menerus dapat memicu risiko gangguan pencernaan hingga batu ginjal.

“Jadi, kebutuhan gizi salah satunya vitamin C dianjurkan untuk dipenuhi dari makanan,” kata Olivia.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau