Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2024, 08:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

NUSANTARA, KOMPAS.com - Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai ibu kota baru negara, terus dipersolek dengan fitur-fitur yang mendukung konsep smart forest city.

Salah satu upaya yang tengah disempurnakan adalah spot-spot untuk mendukung aktivitas para penghuni IKN, seperti trek jogging.

Trek jogging atau lari santai ini tak hanya ada di Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan, melainkan juga di seluruh embung.

Baca juga: Jalan Tol IKN Tuntas Juni 2025, Skema Lelang Operasional Disiapkan

Hingga Akhir Desember 2024, akan ada 30 embung yang akan dituntaskan pembangunannya di IKN.

Jangan salah, selain berfungsi sebagai area konservasi air, embung juga dirancang sebagai tempat beraktivitas warga seperti jogging dan wisata air.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menuturkan, salah satu spot jogging terbaik ada di Embung MBH yang terletak di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

“Kalau pagi, dapat dipakai untuk jogging. Saya kira ini merupakan spot paling baik, karena dari sini terlihat pemandangan Istana Garuda, Istana Negara, dan kantor-kantor Kementerian Koordinator,” ujar Basuki.

Menurut Basuki, fungsi embung-embung ini adalah menampung semua run off yang berasal dari catchment area.

Baca juga: Jalan Tol IKN Beroperasi Penuh Akhir 2025

Sebelum air masuk ke embung ini, teknik sedimentasi trap digunakan. Sehingga begitu air masuk ke embung ini, sungainya sudah cukup jernih.

Secara teknis Embung MBH memiliki kapasitas volume tampungan sebesar 66.000 meter kubik, dengan luas tampungan 28.150 meter persegi. Untuk kedalamannya adalah 5-6 meter dan sudah tersedia jogging track sepanjang 3 kilometer.

Basuki menerangkan, seluruh pembangunan infrastruktur di IKN harus memperhatikan tiga hal utama yakni kualitas, estetika, dan keberlanjutan lingkungan.

"Jadi, kita menebang pohon eucalyptus itu sudah diperhitungkan, tidak hanya asal memotong. Bahkan, telah ditanam 58.000 batang pohon di kawasan IKN, sekaligus dengan 33 orang petani yang tugasnya khusus untuk merawat tanaman,” tegasnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau