NUSANTARA, KOMPAS.com - Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan nasional Wilayah Kalimantan Timur (BBPJN Kaltim) Hendro Satrio Muhammad Kamaludin meminta maaf karena tak bisa memenuhi target penyelesaian pemasangan Jembatan Bailey di Jalan Semoi Dua Km 9,5.
Sebelumnya target untuk menuntaskan jembatan yang merupakan bagian dari penanganan rusaknya infrastruktur konektivitas menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) tersebut ditetapkan Kamis (26/12/2024).
"Maaf belum selesai karena hujan gerimis dan kendala teknis lainnya," ujar Hendro kepada Kompas.com, Jumat (27/12/2024).
Baca juga: 47 Tower Rusun ASN Tegak Berdiri, Cakrawala IKN Bak Metropolitan
Menurutnya, pembangunan Jembatan Bailey belum dapat terpasang sempurna. Hal ini menyusul hujan, dan faktor teknis lainnya yang menjadi kendala pemasangan jembatan sepanjang 42 meter ini.
Namun demikian, dia menegaskan, semua jenis kendaraan tetap bisa lewat jalan eksisting secara bergantian.
Hal senada dikemukakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.4 Kaltim Senton, bahwa sejatinya seluruh 14 panel sepanjang 42 meter dari Jembatan Bailey sudah dirakit dengan baik.
"Saat ini sedang proses menggeser Jembatan Bailey ke tempatnya. Baru separuh nyebrang," imbuh Sentot.
Adapun kendala teknis yang mengadang yakni posisi crane pada kemiringan jalan sehingga menyulitkan tim lapangan. Akibatnya kekuatan angkat untuk crane tidak maksimal.
Baca juga: Spesifikasi Jembatan Bailey yang Dipasang di Jalan Rusak Menuju IKN
Sentot pun mengupayakan untuk mendatangkan dan menambah alat berupa wheel track crane.
Untuk diketahui, Jalan Semoi Dua Km 9,5 dari arah Samboja menuju IKN terbelah, pada Minggu (22/12/2024).
BBPJN Kaltim tidak menutup akses utama menuju IKN ini khusus untuk kendaraan pribadi dan truk kecil, seraya terus berupaya menangani longsoran, dan memperbaiki jalan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini