NUSANTARA, KOMPAS.com - Progres pembangunan Gedung Layanan Jantung Terpadu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), tembus 90 persen.
Saat ini, pembangunan gedung baru di dalam kompleks RSUD Kanujoso Djatiwibowo tersebut terus digeber oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kaltim.
Dalam sidak yang dilakukan pada Senin (13/1/2025), Ketua Komisi III DPRD Kaltim Bidang Pembangunan Abdulloh mengatakan, tersisa waktu 38 hari bagi kontraktor untuk menuntaskan proyek ini.
Baca juga: Ada IKN, Tingkat Kejahatan 2024 di Wilayah Polda Kaltim Turun
"Ini kami sidak untuk memastikan proyek-proyek yang terlambat harus segera dituntaskan. Karena pembangunan rumah sakit ini dibutuhkan oleh masyarakat banyak," ujar Abdulloh.
Menurut Abdulloh, pembangunan Gedung Layanan Jantung Terpadu RS Kanujoso Djatiwibowo mengalami keterlambatan. Sedianya, Desember 2024 tuntas.
Adapaun sisa 38 hari tersebut merupakan masa perpanjangan waktu, dan kontraktor menyanggupi untuk menyelesaikan proyek ini dengan sisa anggaran yang harus diserap Rp 24 miliar.
"Kita lihat nanti, sebelum hari ke-38, kami akan datang lagi. Kontraktornya menyatakan sanggup. Tapi kami akan pandu terus agar pembangunan selesai dengan kualitas baik," imbuh Abdulloh.
Namun, jika perpanjangan waktu terlewati, perjanjian kerja dengan kontraktor akan diputuskan sampai dengan kebijakan baru terbit.
Baca juga: Kehadiran IKN Peluang Buat Kaltim Kembangkan Sektor Jasa
"Jadi yang lama diputus dulu, kemudian nanti akan dilanjutkan oleh kontraktor baru dengan mekanisme mungkin lelang-ulang atau sebagainya," cetus Abdulloh.
Terkait kualitas pekerjaan konstruksi, Abdulloh mengungkapkan, masih ada bagian-bagian utama yang harus dikejar seperti lift yang belum berfungsi karena macet.
Sementara itu, Direktur RSUD Kanujoso Djatiwibowo Edy Iskandar mengharapkan Dinas PU bisa menyelesaikan proyek ini sesuai jadwal dan bisa beroperasi melayani publik secara penuh awal 2026.
"Jika konstruksi tuntas 100 persen, akan serah terima tahun 2025 ini. Nanti, kami tinggal isi dengan alat-alat kesehatan (alkes) yang perlu dukungan dari APBD sekitar Rp 150 miliar," ungkap Edy.
Menurut Edy, dana untuk belanja alkes, para medis, perawat, dan empat dokter spesialis jantung, ruang bedah jantung, bed, care lab, dan lain-lain sudah dialokasikan.
"Tinggal anggarannya diketok ya kami bisa belanjakan," ucap Edy.
Baca juga: Jalan Menuju IKN Terbelah, BBPJN Kaltim Bakal Pasang Jembatan Bailey
Secara total, pembangunan Gedung Layanan Jantung Terpadu RSUD Kanujoso Djatiwibowo menelan dana senilai Rp 357 miliar.