NUSANTARA, KOMPAS.com - Ibu Kota Nusantara (IKN) semakin menunjukkan geliatnya sebagai pusat peradaban baru.
Sekretaris Otorita IKN, Bimo Adi Nursanthyasto, mengungkapkan data menarik yang menjadi daya tarik utama bagi investor.
Saat ini, IKN sudah dihuni oleh sekitar 1.200 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 5.000 pekerja konstruksi.
Baca juga: Konglomerat Artha Graha Lirik IKN, Ini Sektor yang Paling Diincar
"Jika kegiatan baru dimulai, bisa mencapai 25.000 orang. Selain itu, ada ribuan turis lokal yang datang setiap harinya, serta kunjungan rutin dari tamu-tamu pemerintah," jelas Bimo, dikutip Kompas.com, Minggu (3/8/2025).
Tentu saja, hal ini menarik investor-investor besar untuk mempertimbangkan IKN sebagai arena ekspansi bisnis mereka.
Satu di antaranya adalah konglomerasi Artha Graham Network. Mereka bertemu Kepala Otorita IKN dan jajarannya sekaligus menjadi bukti bahwa visi kota masa depan ini mulai menarik perhatian investor strategis.
Pertemuan ini tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada potensi pasar yang menjanjikan, di mana ribuan orang sudah berkegiatan setiap hari.
Baca juga: Diaspora Dunia Ramai-Ramai Dukung IKN, Resmi Gelar Kongres Ke-8
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menegaskan komitmen pemerintah untuk melanjutkan pembangunan. Beliau menyatakan, tidak akan ada moratorium, sebaliknya, pembangunan justru dipercepat.
"Presiden Prabowo memerintahkan agar pembangunan Yudikatif dan Legislatif segera diselesaikan dalam tiga tahun," cetus Basuki.
Saat ini, fokus pembangunan berada di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Dengan landasan hukum yang kuat dan anggaran yang sudah disiapkan, pemerintah menjamin proyek IKN adalah prioritas nasional yang terus berjalan.
Baca juga: Di IKN, Mendag Janji Bantu Agregator Diaspora-Preneur Tembus Pasar Dunia
Hal ini memberikan kepastian bagi para investor bahwa IKN adalah tempat yang aman untuk berinvestasi.
Perwakilan Artha Graha Network, Michael Iskandar, secara khusus menyatakan ketertarikannya pada potensi di sektor hospitality (perhotelan) dan food & beverage (FnB). Hal ini sejalan dengan kebutuhan IKN saat ini.
Baca juga: Diaspora Dunia dan Pemerintah Bahas Nasib Pekerja Migran di IKN
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Sudiro Roi Santoso, menjelaskan bahwa untuk menciptakan ekosistem yang optimal, IKN membutuhkan crowd, tempat-tempat keramaian, dan fasilitas lifestyle seperti sarana olahraga.
Tujuannya bukan hanya memindahkan orang, tetapi juga menciptakan kenyamanan agar mereka betah tinggal.
Terkait hal ini, Roi yakin, pengelolaan aset seperti di kawasan SCBD Jakarta bisa diterapkan di IKN melalui kerja sama business-to-business (B2B) yang menjanjikan.
Baca juga: Anggota MPR dan Diaspora Diminta Jadi Duta IKN di Luar Negeri
Dengan target populasi yang terus bertumbuh, ditambah relokasi awal 3.500 ASN dari 16 kementerian/lembaga, IKN hadir sebagai laboratorium hidup bagi model kota masa depan.
Investasi di IKN bukan hanya soal pembangunan, melainkan juga bagian dari membentuk peradaban baru yang tangguh, modern, dan berorientasi pada kemanusiaan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini