Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kanker Payudara sejak Remaja, Pentingnya Edukasi Dini

Kompas.com - 27/03/2025, 17:05 WIB
Lintang Pramatyanti,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kanker payudara bisa menyerang siapa saja, termasuk remaja perempuan

David Utama, Presiden Direktur Siloam Hospitals, menjelaskan bahwa kanker payudara tidak hanya menyerang perempuan dewasa, tetapi juga bisa terjadi pada usia muda.

“Sekali lagi, fakta-fakta yang ada pasti harus dibicarakan,” ujarnya pada acara Press Conference dan Buka Puasa bersama Siloam Hospitals di Tesate Sam Ratulangi, Jakarta Pusat, Rabu (19/3/2025).

Baca juga: 4 Cara Menerapkan Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Kanker Payudara

Faktor genetik menjadi salah satu pemicu utama yang meningkatkan risiko kanker payudara di usia muda.

Kemungkinan besar, perempuan terkena kanker payudara jika keluarganya memiliki riwayat penyakit tersebut.

“Nomor satu kita lihat history keluarga. Kalau di ibunya ada, di neneknya ada, makanya sudah pasti kita risk-nya lebih meningkat,” jelasnya.

Oleh karena itu, remaja perempuan perlu diedukasi dan diingatkan untuk melakukan skrining kanker payudara, setidaknya sejak usia 20 tahun.

Selain meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini, edukasi juga membantu menghilangkan ketakutan terhadap pemeriksaan kesehatan.

“Kalau di umur 20, boleh melakukan pengecekan, konsultasi dulu. Diedukasi dari awal juga menjadi kewajiban,” kata David.

Jika hasilnya normal, pemeriksaan dapat dilakukan secara berkala sesuai dengan anjuran dokter.

Bila perlu, remaja perempuan melakukan pengecekan beberapa tahun sekali untuk memastikan kondisi payudara tetap sehat.

“Nanti dilihat dari history-nya dokternya, oh, ya udah ini tiga tahun lagi baru cek lagi,” ujarnya.

Meski tidak ada riwayat keluarga dengan kanker payudara, David tetap menganjurkan untuk mendapatkan edukasi dan melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin.

Pola hidup sehat juga perlu diterapkan perempuan sejak usia belia. Mengonsumsi makanan bergizi dan rutin berolahraga membantu mengurangi risiko penyakit ini.

Baca juga: Kapan Harus Melakukan Skrining Kanker Payudara?

Obviously, tadi ya olahraga teratur, jadi menurut saya this is very logical,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau