KARO, KOMPAS.com - Warga Desa Pengambatan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, digegerkan dengan adanya penemuan mayat yang tersangkut di aliran Sungai Aek Bolon.
Berdasarkan keterangan Kasi Humas Polres Tanah Karo Iptu Pedoman Maha, saat itu saksi bernama Mamak Sandi br Barus melihat mayat tersebut sudah tersangkut di salah satu sisi sungai.
Wanita yang kaget setelah melihat mayat tersebut langsung panik dan berteriak serta memberitahukan kejadian tersebut kepada Kepala Desa Pengambatan.
Baca juga: Prajurit TNI Bunuh Istri di Deli Serdang, Ditangkap di Bandara Kualanamu
"Benar pada hari Minggu kemarin, kami mendapatkan laporan adanya penemuan mayat di aliran Sungai Aek Bolon di Desa Pengambatan," ujar Pedoman, saat ditemui di Mapolres Tanah Karo, Rabu (23/7/2025).
Pedoman menjelaskan, dari penemuan itu, pemerintah desa langsung melaporkan ke Polsek Tigapanah.
Namun, karena terkendala waktu dan kondisi penemuan mayat yang jauh dari pemukiman, tidak memungkinkan dilakukan proses evakuasi langsung.
"Karena terkendala waktu yang sudah sore dan jauh dari permukiman, tidak dimungkinkan untuk dilakukan evakuasi hari itu juga. Kemudian, pada Senin (21/7/2025) kemarin, tim gabungan Polsek Tigapanah bersama Inafis Polres Tanah Karo langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan evakuasi," katanya.
Baca juga: Cerita Warga Temukan Istri TNI Bersimbah Darah di Kursi Teras Rumah
Ketika ditanya mengenai kondisi dari mayat tersebut, Pedoman menjelaskan bahwa berdasarkan informasi tim di lapangan, mayat yang belum diketahui identitasnya itu sudah sulit dikenali.
Pasalnya, kondisi tubuhnya sudah membusuk di mana sebagian besar bagian tubuhnya sudah rusak.
"Kondisinya sudah membusuk, jadi sulit dikenali. Benar saat ditemukan, jenazah tersebut sudah tanpa kepala," ucapnya.
Setibanya di lokasi, tim langsung mengevakuasi jenazah tersebut menggunakan kantong mayat.
Selanjutnya, tim kemudian membawanya ke RSU Kabanjahe untuk dilakukan pemeriksaan awal.
"Untuk memastikan identitas dan penyebab kematian korban, tim langsung membawa jenazah tersebut ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan otopsi," katanya.
Lebih lanjut, Kasi Humas menjelaskan bahwa pihaknya sampai saat ini masih belum dapat memastikan identitas maupun jenis kelamin dari korban.
Sejauh ini, belum didapatkan hasil dari otopsi tim dokter RS Bhayangkara yang sedang menanganinya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang