JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat meluncurkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk menekan angka stunting anak.
Sebanyak 347 anak usia di bawah lima tahun (balita) hadir dalam acara peluncuran PMT yang digelar di Rusunawa Karang Anyar, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2024).
"Strateginya, kita melakukan Pemberian Makan Tambahan (PMT), baik berupa kudapan dan makan berat. Menunya disesuaikan dengan usia anak agar bisa terserap maksimal untuk tumbuh kembang tubuh dan otak anak," ujar Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma di Rumah Susun Karang Anyar, Selasa.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, 347 anak balita ini terbagi dalam dua kategori.
Baca juga: Menaklukkan Stunting di Asmat Papua, Upaya dan Harapan di Tengah Tantangan...
Sebanyak 306 anak masuk kategori underweight atau berat badannya di bawah standar. Sementara, 41 anak masuk kategori kekurangan gizi.
Pemkot Jakpus memberlakukan PMT untuk dua kategori tersebut dalam periode yang berbeda.
“Kalau sudah stunted, pendekatannya itu sudah di rumah sakit, layanan kesehatan. Makanya, yang kita intervensi di sini adalah anak-anak yang masih memungkinkan untuk kita tingkatkan berat badannya dan tinggi badannya,” imbuh Dhani.
Dhani menerangkan, anak yang berat badannya kurang akan mendapatkan paket makanan program PMT selama 14 hari, mulai 20 Agustus hingga 2 September 2024.
Setiap satu minggu, anak-anak akan diberi makanan berupa kudapan selama enam hari, lalu pemberian makanan lengkap dalam satu hari.
Sementara, untuk anak kategori kurang gizi akan diberikan PMT selama 56 hari dengan komposisi yang sama.
Selain memberikan makanan ke anak, Dhany menyebutkan, para orang tua juga diberi edukasi terkait pola asuh anak.
Upaya ini diharapkan dapat menekan angka stunting, dan lebih jauh mampu membentuk generasi emas Indonesia.
“Pola asuh itu adalah cara-cara strategi pengasuhan terhadap anak-anak, baik itu dalam makanannya, di dalam interaksinya. Ini semua, termasuk gizi anak, itu juga diperhatikan, termasuk membentuk perilaku anak, juga dengan cara yang tepat, tidak asal-asal,” kata Dhany lagi.
Baca juga: Festival KIM 2024, Kolaborasi Indonesia Hapus Kemiskinan Ekstrem dan Stunting
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.