Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Jadi Ketua Timses Pramono-Rano, Cak Lontong Resmi Jadi Komisaris Ancol

Kompas.com - 27/04/2025, 11:04 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komedian Lies Hartono atau yang akrab disapa Cak Lontong, kini resmi menduduki posisi komisaris di PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.

Pengangkatan Cak Lontong diumumkan setelah dilaksanakannya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Ancol beberapa waktu lalu.

Selain Cak Lontong, beberapa kursi komisaris Ancol juga diisi oleh wajah-wajah baru.

Baca juga: Pembangunan Jaya Ancol Tebar Dividen Rp 38,40 Miliar

Irfan Setiaputra dilantik sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen. Ia merupakan mantan Direktur Utama Garuda Indonesia. Kemudian, mantan Gubernur Jakarta, Sutiyoso juga menjabat sebagai komisaris.

Adapun posisi Direktur Utama tetap diisi oleh Winarto, bersama dengan beberapa direktur lainnya seperti Cahyo Satriyo Prakoso, Daniel Nainggolan, dan Eddy Prastiyo.

Pergantian dewan komisaris ini dilakukan sebagai langkah untuk memperkuat pengawasan dan strategi bisnis Ancol ke depan.

Sebelum menjabat sebagai Komisaris Ancol, Cak Lontong memutuskan untuk memimpin tim sukses Pramono Anung dan Rano Karno dalam pencalonan mereka sebagai gubernur dan wakil gubernur Jakarta pada Pemilihan Kepala Daerah 2024.

Terpilihnya Cak Lontong sebagai ketua tim sukses sempat mengejutkan publik, mengingat latar belakangnya sebagai seorang komedian.

Baca juga: Ini Alasan Cak Lontong dan Sutiyoso Ditunjuk Jadi Komisaris Ancol

Namun, Pramono dan Rano memiliki alasan khusus dalam memilih Cak Lontong untuk posisi tersebut.

Mereka ingin politik yang terjadi saat itu berlangsung dengan suasana riang gembira, sehingga Cak Lontong dipilih.

"Makanya itu kita pilih ketuanya itu yang 'gendeng' Cak Lontong, supaya apa? Supaya kita happy, kita mau bahagia. Artinya apa? Kita enggak mau terperangkap dengan titik jenuh," ujar Rano di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Senin (9/9/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Pemprov Jakarta Bakal Bangun Tanggul untuk Cegah Banjir Rob di Jakut
Pemprov Jakarta Bakal Bangun Tanggul untuk Cegah Banjir Rob di Jakut
Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Apartemen Tebet
Mayat Pria Ditemukan di Apartemen Tebet
Megapolitan
Kasus Warga Cikiwul Tebus Daging Kurban Rp 15.000 Diselesaikan secara Musyawarah
Kasus Warga Cikiwul Tebus Daging Kurban Rp 15.000 Diselesaikan secara Musyawarah
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Minta Rano Karno Bantu Pembangunan Rumah: Kan Kita Udah Milih Dia
Korban Kebakaran Penjaringan Minta Rano Karno Bantu Pembangunan Rumah: Kan Kita Udah Milih Dia
Megapolitan
Hendak Tawuran Sambil Bawa Sajam hingga Bom Molotov, 3 Remaja di Jakpus Ditangkap
Hendak Tawuran Sambil Bawa Sajam hingga Bom Molotov, 3 Remaja di Jakpus Ditangkap
Megapolitan
Cerita Misti Selamatkan Diri dari Kebakaran Penjaringan: Asap 'Ngebul' ke Muka Saya
Cerita Misti Selamatkan Diri dari Kebakaran Penjaringan: Asap "Ngebul" ke Muka Saya
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel
Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel
Megapolitan
Plafon Terminal Jatijajar Depok Roboh akibat Angin Puting Beliung
Plafon Terminal Jatijajar Depok Roboh akibat Angin Puting Beliung
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Masih Kekurangan Bantuan Pakaian
Korban Kebakaran Penjaringan Masih Kekurangan Bantuan Pakaian
Megapolitan
Pemkot Depok Janjikan Bantuan Tukang dan Material untuk Perbaikan Rumah Terdampak Puting Beliung
Pemkot Depok Janjikan Bantuan Tukang dan Material untuk Perbaikan Rumah Terdampak Puting Beliung
Megapolitan
2 Pemotor Remaja Tewas Usai Tabrak Pembatas Jalan di Depok
2 Pemotor Remaja Tewas Usai Tabrak Pembatas Jalan di Depok
Megapolitan
Tidur Beralaskan Terpal, Korban Kebakaran Penjaringan Minta Bantuan Kasur
Tidur Beralaskan Terpal, Korban Kebakaran Penjaringan Minta Bantuan Kasur
Megapolitan
Klarifikasi Panitia Minta Rp 15.000 untuk Tebus Daging Kurban di Cikiwul: Untuk Operasional
Klarifikasi Panitia Minta Rp 15.000 untuk Tebus Daging Kurban di Cikiwul: Untuk Operasional
Megapolitan
Perbaikan Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Depok Bakal Gunakan Anggaran BTT
Perbaikan Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Depok Bakal Gunakan Anggaran BTT
Megapolitan
Pramono Prioritaskan Bantu Balita yang Jadi Korban Kebakaran Penjaringan
Pramono Prioritaskan Bantu Balita yang Jadi Korban Kebakaran Penjaringan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau