JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta menilai, tren pinjaman online (pinjol) di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung fluktuatif, tergantung kondisi ekonomi.
"Data kenaikan pinjol memang fluktuatif, sangat bergantung pada kondisi ekonomi masyarakat," kata Direktur LBH Jakarta Fadhil Alfathan saat diwawancarai Kompas.com, Senin (28/4/2025).
Meski angkanya tak selalu naik, Fadhil mengingatkan, dampak dari pinjol tetap buruk untuk masyarakat.
"Yang pasti praktik ekspolitatifnya dan dampak buruknya bagi masyarakat tetap sama," tegas dia.
Baca juga: Pinjol Jerat Banyak Perempuan, Apa Penyebabnya?
Fadhil mencatat, sejak tahun 2018 hingga 2024 ada sekitar 1.944 korban pinjol mengadu ke LBH Jakarta. Dari angka itu, 1.208 pengadu adalah perempuan, sedangkan 736 lainnya laki-laki.
Para korban pinjol ini mengadu ke LBH Jakarta karena kesulitan membayar utang.
"Hal ini, diakibatkan oleh bunga yang tidak masuk akal, biaya administrasi yang tinggi, dan jangka waktu pembayaran (tenor) yang sangat pendek, bahkan sesuka pihak pinjaman online," beber Fadhil.
Lebih parahnya, banyak korban yang diteror hingga terganggu psikisnya karena tak mampu membayar utang pinjol.
"Kemudian, apabila mereka tidak mampu membayar, maka mereka akan mengalami penagihan yang sangat agresif, mulai dari teror verbal, yang berdampak secara psikis, ancaman kekerasan, hingga kekerasan seksual secara daring," tutur Fadhil.
Terpisah, Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, 1.081 orang menjadi korban pinjol ilegal sepanjang Januari hingga 31 Maret 2025.
Mayoritas korban merupakan perempuan, yakni 657 orang atau sekitar 61 persen. Sedangkan 424 korban lainnya adalah laki-laki, setara dengan 39 persen dari total kasus.
Baca juga: Malangnya Sarah, Terjerat 20 Pinjol demi Bayar Tagihan Asuransi Ayah dan Pengobatan Ibu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.