JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah mencapai sejumlah kesepakatan negosiasi dalam Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, status terakhir dari pertemuan tersebut adalah teks perundingan telah selesai.
"Pertemuan ini adalah komitmen kuat dari pemerintah Indonesia agar perundingan dengan negara-negara mira strategis dan potensial bisa diselesaikan," kata dia dalam konferensi pers terkait perkembangan negosiasi Indonesia EU CEPA, Sabtu (7/6/2025).
Baca juga: Berunding Sejak 2016, Airlangga Sebut Posisi Indonesia Setara dengan Uni Eropa dalam I-EU CEPA
Ia memerinci, setelah perundingan berlaku dalam satu hingga dua tahun ke depan, hampir 80 persen barang yang diekspor dari Indonesia akan memperoleh tarif bea masuk nol persen.
Selanjutnya, Uni Eropa juga telah sepakat di berbagai sektor utama seperti pengembangan energi terbarukan, produk dari industri padat karya, dan komiditas unggulan seperti minyak kelapa dan produk perikanan.
Sebaliknya, Uni Eropa fokus pada beberapa isu termasuk pembahasan mendalam mengenai TKDN, sektor otomotif, critical mineral, serta fasilitas yang dapat diperoleh ketika melakukan investasi.
"Secara prinsip kesepakatan ini telah menjadi hal yang kedua belah pihak telah menyetujui," imbuh dia.
Baca juga: Menko Airlangga: Perundingan Terkait I-EU CEPA Telah Capai Tahap Akhir
Lebih lanjut, Airlangga bilang, secara khusus Indonesia meminta agar fasilitas ekspor perikanan tidak dibeda-bedakan dengan negara ASEAN lain seperti Thailand dan Filipina.
Terkait dengan kebijakan yang berkaitan dengan deforestasi, Uni Eropa akan memberikan perlakukan khusus dan akan berpengaruh pada produk ekspor andalan Indonesia yang berasal dan hasil hutan.
Di sisi lain, Airlangga berharap kesepakatan tersebut juga nantinya dapat menarik investasi dari Uni Eropa.