Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kompas.com - 13/10/2025, 10:26 WIB
Tsabita Naja,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas harga sekaligus meningkatkan produktivitas petani melalui program-program yang menyentuh kebutuhan petani secara langsung.

Ia mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) senantiasa berupaya menciptakan iklim yang kondusif di sektor pertanian dan memastikan setiap kebijakan tetap berjalan seiring dengan mekanisasi pertanian dan modernisasi di lapangan yang terus ditingkatkan.

Saat ini, Kementan tengah gencar memperluas distribusi alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk membantu proses tanam dan panen para petani.

“Sekarang di banyak wilayah, petani sudah tidak lagi kesulitan tenaga kerja, karena semua sudah dibantu dengan traktor dan alsintan modern. Mekanisasi ini betul-betul terasa manfaatnya di lapangan,” ujar Mentan Amran dalam keterangan resminya, Senin (13/10/2025).

Baca juga: Harfia Dorong Produktivitas Petani lewat Penggunaan Alsintan Modern

Ia menilai, percepatan transformasi pertanian modern menjadi salah satu kunci untuk menjaga daya saing dan ketahanan pangan nasional.

Amran mengungkapkan bahwa pemerintah terus mendorong agar setiap kebijakan pertanian memiliki dampak langsung terhadap peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani.

Sepanjang 2025, Kementan mencatat tren positif di berbagai indikator utama sektor pertanian, antara lain harga komoditas strategis relatif stabil, inflasi pangan terkendali, dan meningkatnya pendapatan petani karena kenaikan nilai tukar petani (NTP).

Selain itu, langkah-langkah strategis, seperti penyesuaian harga pembelian pemerintah (HPP), optimalisasi cadangan pangan, serta dukungan pembiayaan pertanian juga memperkuat fondasi ketahanan pangan nasional.

“Kami ingin memastikan petani sejahtera, harga stabil, dan produksi terus meningkat. Inilah arah besar pembangunan pertanian di era Presiden Prabowo Subianto: menjaga kedaulatan pangan dengan keberpihakan nyata kepada petani,” tegas Amran.

Baca juga: Kedaulatan Pangan dan Kebangkitan Ekonomi

Tuai respons positif 

Kebijakan pertanian yang dilaksanakan Kementan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo mendapat respons positif dari sejumlah pengamat dan peneliti. Mereka menilai, kebijakan yang diterapkan semakin stabil dan memberi rasa tenang bagi petani.

Sejumlah pengamat dan peneliti menyebut, kebijakan pemerintah dalam menjaga harga gabah, memperluas mekanisasi, dan memperkuat dukungan bagi petani, telah mendorong peningkatan produktivitas sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.

Pandangan tersebut mengemuka dalam diskusi publik bertajuk “1 Tahun Pemerintahan Prabowo, Apa Kabar Ketahanan Pangan?” yang digelar pada Sabtu (11/10/2025).

Salah satu pengamat yang hadir, Muhammad Maki dari Universitas Andalas, menyampaikan bahwa arah kebijakan pertanian pemerintah saat ini telah memberikan ketenangan dan rasa percaya diri baru bagi petani.

Baca juga: Menyemai Petani Muda dari Pesantren Al-Muttaqin di Muaro Jambi

“Kita melihat bahwa di pertanian itu yang paling dibutuhkan adalah kestabilan. Karena risiko pertanian ini kan agak tinggi. Lalu yang kedua, produktif, pak. Saat ini, dari aspek petani, saat kita panen, ada jaminan harga pembelian dari pemerintah yang cukup tinggi. Itu menenangkan dan memotivasi,” ujar Maki.

Ia menilai, keberadaan jaminan harga pokok penjualan (HPP) merupakan bentuk perlindungan nyata bagi para petani.

Halaman:


Terkini Lainnya
Intip Harta Kekayaan Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjaring OTT KPK
Intip Harta Kekayaan Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjaring OTT KPK
Ekbis
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Cuan
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Energi
Laba Bersih DATA  Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Laba Bersih DATA Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Cuan
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Cuan
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Keuangan
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Keuangan
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Ekbis
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
Ekbis
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau