Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Harga Emas Dunia Catat Rekor Lagi: Perang Dagang AS dan China

Kompas.com - 13/10/2025, 16:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas dunia kembali mencetak rekor tertinggi pada Senin (13/10/2025).

Dikutip dari Reuters, harga emas di pasar spot naik 1,5 persen menjadi 4.067,79 dollar AS per troy ounce pada pukul 07.00 GMT, setelah sempat mencapai rekor sepanjang masa di level 4.078,05 dollar AS.

Sementara itu, kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember melonjak 2,3 persen menjadi 4.093,50 dollar AS.

Baca juga: Harga Emas Dunia Pecah Rekor, Ketegangan Dagang AS-China Jadi Pemicu

Ilustrasi emas. Harga emas hari ini. Harga emas dunia menembus rekor tertinggi seiring meningkatnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China. Investor beralih ke aset aman di tengah ketidakpastian global.DOK. Shutterstock. Ilustrasi emas. Harga emas hari ini. Harga emas dunia menembus rekor tertinggi seiring meningkatnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China. Investor beralih ke aset aman di tengah ketidakpastian global.

Lalu, kenapa harga emas naik lagi hingga mencapai rekor tertinggi?

Perang dagang Amerika Serikat dan China menjadi pemicu kenaikan harga emas.

Kenaikan harga emas terjadi setelah Presiden AS Donald Trump pada Jumat (10/10/2025) lalu mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 100 persen untuk produk impor asal China.

Selain itu, Trump juga mengumumkan pembatasan ekspor terhadap perangkat lunak penting yang akan berlaku mulai 1 November 2025.

Baca juga: Rahasia Warren Buffett Hadapi Inflasi: Bukan Emas, tapi Investasi Ini

Langkah ini merupakan respons terhadap pembatasan yang dilakukan China atas ekspor unsur tanah jarang dan peralatan penting.

Pemerintah China menilai kebijakan tersebut sah, namun sejauh ini belum berencana mengenakan tarif tambahan untuk barang-barang AS.

Kemudian, dikutip dari Mint, pada Minggu (12/10/2025), China mendesak AS untuk berhenti mengancam tarif baru dan melanjutkan negosiasi, memperingatkan bahwa AS akan membalas jika melanjutkan langkah-langkah tambahan.

Selama akhir pekan, Trump, yang sebelumnya telah memperingatkan tarif 100 persen untuk barang-barang dari China, mengambil sikap yang lebih lunak dalam komentarnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
Ekbis
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau