Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Gelap Chen Zhi, Taipan Kamboja yang Raup Rp 232 Triliun dari Jaringan Scam

Kompas.com - 26/10/2025, 15:37 WIB
Aprillia Ika

Editor

Sumber CBS News

KOMPAS.com – Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) mendakwa CEO Prince Holding Group, Chen Zhi, atas tuduhan mengoperasikan jaringan penipuan global berbasis di Kamboja yang menjerat ribuan korban di berbagai negara. Jaksa menuduh Chen mencuri miliaran dollar AS dalam bentuk mata uang kripto dan mencuci hasilnya melalui perusahaan serta aset mewah di berbagai belahan dunia.

Departemen Keuangan AS bahkan menyita aset bitcoin senilai sekitar 14 miliar dollar AS atau setara Rp 232,5 triliun, yang disebut sebagai penyitaan kripto terbesar dalam sejarah.

“Dengan membongkar kerajaan kriminal yang dibangun di atas kerja paksa dan penipuan, kami menegaskan bahwa Amerika Serikat akan menggunakan seluruh kekuatannya untuk melindungi korban, memulihkan aset yang dicuri, dan mengadili pelaku,” ujar Jaksa Agung Pamela Bondi dan Wakil Jaksa Agung Todd Blanche dalam pernyataan bersama, dikutip dari CBS News, Rabu (22/10/2025).

Baca juga: Chen Zhi, Buronan Paling Dicari di Asia, Diduga Raup Rp 232,5 T dari Perusahaan Scam di Kamboja

Dari Pengembang Properti ke Buronan Internasional

Dilansir dari BBC, Jumat (24/10/2025), Chen Zhi lahir di Provinsi Fujian, China. Ia memulai karier bisnis dari perusahaan permainan daring kecil yang gagal, sebelum pindah ke Kamboja sekitar 2010 dan masuk ke sektor properti.

Kedatangannya bertepatan dengan ledakan sektor properti Kamboja akibat arus modal besar dari China dan proyek infrastruktur di bawah inisiatif Sabuk dan Jalan Presiden Xi Jinping. Kota Phnom Penh berubah cepat, dan Sihanoukville, kota pantai yang dulu tenang, dipenuhi kasino serta hotel mewah.

Pada 2014, Chen memperoleh kewarganegaraan Kamboja dengan investasi minimal 250.000 dollar AS atau sekitar Rp 4,1 miliar. Dalam dokumen bank tahun 2019, ia mengaku mendapat 2 juta dollar AS atau sekitar Rp 33 miliar dari pamannya untuk modal awal, tanpa bukti tertulis. 

Baca juga: Luhut: Kamboja-Thailand Perang, Kita Masih Asik Tak Pakai Akal Sehat...

Setahun kemudian, ia mendirikan Prince Group yang fokus pada bisnis properti, lalu melebarkan sayap ke sektor perbankan, penerbangan, dan pariwisata.

Prince Bank berdiri pada 2018, disusul rencana membangun kota futuristik “Bay of Lights” di Sihanoukville senilai 16 miliar dollar AS atau sekitar Rp 265,7 triliun.

Pada 2020, Chen mendapat gelar kehormatan tertinggi di Kamboja, Neak Oknha, setelah menyumbang setengah juta dollar AS atau sekitar Rp 8,3 miliar kepada pemerintah.

Baca juga: OJK Terima 299.237 Laporan Scam Keuangan, Kerugian Rp 7 Triliun

Kekayaan Mencurigakan

Chen dikenal dekat dengan lingkaran elite Kamboja, termasuk menjalin hubungan dengan keluarga mantan Perdana Menteri Hun Sen dan menjadi penasihat Menteri Dalam Negeri. Namun, di balik citra dermawan itu, muncul dugaan sumber kekayaannya berasal dari praktik kriminal lintas negara.

Menurut penyelidikan Amerika Serikat dan Inggris, Chen diduga mengendalikan jaringan penipuan daring yang melibatkan perdagangan manusia, pemerasan, dan pencucian uang dalam skala besar.

Setelah Kamboja melarang perjudian daring pada 2019, banyak kasino tutup, tetapi Chen justru terus berekspansi.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Skema Ponzi yang Dipakai Jadi Modus Penipuan Si Kembar Penipu Preorder iPhone

Ia membeli properti mewah di London dan New York, hingga lukisan Picasso, yang disebut digunakan untuk mencuci uang hasil kejahatan. Pemerintah AS dan Inggris telah menjatuhkan sanksi terhadap 128 perusahaan dan 17 individu yang dikaitkan dengan Prince Group.

Jaringan ini disebut memakai perusahaan cangkang dan dompet kripto untuk memindahkan dana hasil penipuan.

Dokumen sanksi juga mengungkap bahwa kelompok Chen terlibat dalam berbagai kejahatan berat, mulai dari penipuan daring hingga eksploitasi anak di bawah umur dan penyiksaan terhadap pekerja paksa di kompleks penipuan di Kamboja.

Baca juga: Belt and Road Initiative Jadi Mesin Pertumbuhan ASEAN, Kamboja Ungkap Manfaat Konkret dalam 10 Tahun

Halaman:


Terkini Lainnya
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Cuan
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Energi
Laba Bersih DATA  Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Laba Bersih DATA Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Cuan
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Cuan
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Keuangan
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Keuangan
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Ekbis
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
Ekbis
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau