Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rikson Pandapotan Tampubolon
Dosen

Dosen; Direktur Eksekutif Batam Labor and Public Policies; Konsultan; Pengamat Kebijakan Publik

Membangun Bersama Masyarakat: Pelajaran dari Konflik Rempang

Kompas.com - 13/09/2023, 16:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PRAHARA konflik investasi di Pulau Rempang-Batam semakin memanas. Pulau Rempang, yang terletak dalam wilayah Kota Batam, Kepulauan Riau, saat ini menjadi sorotan nasional.

Bukan lagi karena keindahan alamnya, tetapi karena konflik antara pemerintah dan masyarakat setempat.

Konflik ini merupakan cerminan dari masalah dalam perencanaan investasi dan pembangunan yang tidak memadai, serta kurangnya keterlibatan masyarakat dalam proses tersebut.

Konflik lahan di Pulau Rempang berawal dari persetujuan investasi pada 2004. Mampukah pemerintah kita menyelesaikan persoalan dengan damai dan berkeadilan?

Pemerintah keliatannya sering kali terlalu terobsesi dengan capaian target investasi yang ambisius, tanpa mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan yang lebih luas.

Kasus Pulau Rempang adalah contoh nyata. Investasi besar yang diumumkan sebagai proyek strategis nasional sering kali mengesampingkan hak dan aspirasi masyarakat setempat.

Kinerja Investasi kita patut diacungi jempol atas capaian realisasi investasi tahun 2022 sebesar Rp 1.200 triliun. Target ini meningkat cukup signifikan dibandingkan 2021, yakni sebesar Rp 900 triliun. Bagaimana dengan 2023 ini?

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi dalam enam bulan atau semester I-2023 adalah Rp 678,7 triliun.

Pada kuartal I-2023, realisasi investasi mencapai Rp 328,9 triliun dan kuartal II sebesar Rp 349 triiiun. Realisasi ini 48,5 persen dari target pada 2023 yang mencapai Rp 1.400 triliun.

Namun dibalik itu semua, tentunya kita juga harus kritis melihat bagaimana proses investasi itu dilakukan, jangan sampai mengorbankan hak-hak masyarakat dan memperhatikan masa depan aspek lingkungan.

Jangan sampai karena nafsu mencapai target investasi segala hal dihalalkan. Sebab masyarakat yang akan menjadi korban dan konflik tidak dapat dielakkan.

Keterlibatan masyarakat

Salah satu masalah mendasar dalam kasus Rempang adalah kurangnya keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.

Aspirasi masyarakat Pulau Rempang sangat jelas, mereka tidak menolak investasi, tetapi 16 kampung tua—yang sudah dihuni turun temurun, diperkirakan sejak abad 19—agar tetap ada dan eksis berdampingan dengan proyek strategis nasional tersebut.

Apakah opsi ini pernah dibahas dengan masyarakat? Jangan sampai masyarakat hanya menjadi penonton dari mega proyek ratusan triliun rupiah yang digadang-gadang akan menarik potensi tenaga kerja ratusan ribu pencari kerja.

Pembangunan di Pulau Rempang kian terlihat usang dan terkesan tidak melibatkan partisipasi masyarakat setempat, yang berujung pada konflik dengan aparat keamanan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Tambang Nikel di Pulau Batang Pele Raja Ampat Ada di Hutan Lindung
Tambang Nikel di Pulau Batang Pele Raja Ampat Ada di Hutan Lindung
Nasional
Pemerintah Sebut Tambang Nikel Pulau Kawei Raja Ampat Melebihi Batas
Pemerintah Sebut Tambang Nikel Pulau Kawei Raja Ampat Melebihi Batas
Nasional
Menteri LH: Izin Lingkungan Tambang Raja Ampat Diterbitkan Bupati pada 2006
Menteri LH: Izin Lingkungan Tambang Raja Ampat Diterbitkan Bupati pada 2006
Nasional
Pemerintah Perkarakan Pencemaran Pulau Manuran Raja Ampat ke Ranah Hukum
Pemerintah Perkarakan Pencemaran Pulau Manuran Raja Ampat ke Ranah Hukum
Nasional
Anggota DPR Sebut Tambang Ilegal Papua Dibekingi Aparat, TNI: Laporkan!
Anggota DPR Sebut Tambang Ilegal Papua Dibekingi Aparat, TNI: Laporkan!
Nasional
Sejumlah Jemaah Haji RI Tak Dapat Tenda, Ketua PPIH Minta Maaf
Sejumlah Jemaah Haji RI Tak Dapat Tenda, Ketua PPIH Minta Maaf
Nasional
Penulis Ulang Sejarah RI: Tone Positif Tak Berarti Gelapkan Hal Jelek
Penulis Ulang Sejarah RI: Tone Positif Tak Berarti Gelapkan Hal Jelek
Nasional
Urus Udara Jakarta yang Memprihatinkan, Menteri LH Belum ke Raja Ampat
Urus Udara Jakarta yang Memprihatinkan, Menteri LH Belum ke Raja Ampat
Nasional
Dukung Penutupan Tambang Nikel di Raja Ampat, Lamhot Sinaga: Keindahan Alam dan Kekayaan Hayati Harus Dilestarikan
Dukung Penutupan Tambang Nikel di Raja Ampat, Lamhot Sinaga: Keindahan Alam dan Kekayaan Hayati Harus Dilestarikan
Nasional
Eks Kepala PPATK Salut Djaka Budi Utama Terima Jabatan Dirjen Bea Cukai
Eks Kepala PPATK Salut Djaka Budi Utama Terima Jabatan Dirjen Bea Cukai
Nasional
Menteri LH Perlihatkan Foto Tambang di Raja Ampat, Begini Kondisinya
Menteri LH Perlihatkan Foto Tambang di Raja Ampat, Begini Kondisinya
Nasional
Menteri LH: Pantai Pulau Manuran Raja Ampat Keruh karena Tambang Nikel
Menteri LH: Pantai Pulau Manuran Raja Ampat Keruh karena Tambang Nikel
Nasional
Perusahaan Fashion Irlandia Gugat Merk “Primark” Milik Warga Gambir
Perusahaan Fashion Irlandia Gugat Merk “Primark” Milik Warga Gambir
Nasional
Letak Pulau Gag di Raja Ampat yang Disorot karena Tambang Nikel
Letak Pulau Gag di Raja Ampat yang Disorot karena Tambang Nikel
Nasional
Pemerintah Tinjau Kembali Persetujuan Lingkungan 4 Tambang di Raja Ampat
Pemerintah Tinjau Kembali Persetujuan Lingkungan 4 Tambang di Raja Ampat
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau