Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mohammad Aliman Shahmi
Dosen

Dosen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mahmud Yunus Batusangkar

Judi Online: Ironi Sang Garda Terdepan

Kompas.com - 22/05/2025, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

JUDI online telah menjelma menjadi hantu digital yang meresahkan lanskap sosial dan ekonomi Indonesia.

Dengan aksesibilitas yang nyaris tanpa batas melalui gawai di genggaman, ia menawarkan ilusi kekayaan instan yang memikat, menjerat individu dari berbagai lapisan masyarakat ke dalam pusaran candu dan kerugian.

Fenomena ini bukan sekadar angka statistik kerugian finansial, melainkan drama kemanusiaan yang merenggut masa depan, menghancurkan keluarga, dan memicu berbagai persoalan sosial turunan yang kompleks.

Skala masalah yang kian membengkak ini menuntut respons cepat dan tepat dari negara.

Di tengah hiruk pikuk pemberantasan judi online yang kian menggurita, ironi menyeruak ke permukaan, mengusik nurani publik dan mempertanyakan integritas institusi negara.

Sosok Budi Arie Setiadi, yang kala itu menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), garda terdepan dalam perang melawan konten digital ilegal, justru terseret dalam pusaran dugaan skandal yang bertolak belakang dengan citra yang dibangunnya.

Sebuah narasi yang membingungkan, di mana sang pembasmi justru dituduh ikut menikmati hasil dari praktik yang seharusnya ia musnahkan.

Baca juga: Pembelaan Budi Arie Usai Namanya Terseret dalam Dakwaan Kasus Judol Kominfo

Kisah ini bukan sekadar drama personal seorang pejabat, melainkan cerminan dari potensi kerapuhan sistemik dalam tata kelola pemerintahan.

Ketika figur yang diharapkan menjadi benteng pertahanan justru dituding bersekongkol, pertanyaan fundamental mengenai efektivitas kebijakan dan kesungguhan pemberantasan menjadi tak terelakkan.

Tuduhan yang menyebut Budi Arie menerima bagian dari "uang pengamanan" situs judi online, sebagaimana terungkap dalam surat dakwaan jaksa, menjadi titik kritis yang menuntut penelusuran mendalam dan refleksi serius.

Jebakan psikologis dan realitas ekonomi di balik layar

Daya tarik judi online tidak bisa dipandang sebelah mata hanya sebagai bentuk pelanggaran hukum. Ia beroperasi pada level psikologis yang rumit, memanfaatkan bias kognitif manusia seperti near-miss effect (sensasi hampir menang yang mendorong untuk terus mencoba) dan ilusi kontrol atas hasil acak.

Platform-platform ini dirancang dengan antarmuka yang menarik, bonus menggiurkan, dan kemudahan transaksi yang luar biasa, menciptakan ekosistem adiktif yang sulit dilepaskan.

Lebih jauh, kondisi sosial-ekonomi masyarakat turut memainkan peran signifikan. Di tengah himpitan ekonomi, ketidakpastian lapangan kerja, dan himpitan untuk mencapai standar hidup tertentu, judi online kerap dilihat sebagai jalan pintas, sebuah lotere nasib yang menawarkan secercah harapan palsu.

Realitasnya, yang terjadi adalah transfer kekayaan dari kantong masyarakat rentan ke para bandar yang seringkali beroperasi dari luar yurisdiksi Indonesia.

Data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang menunjukkan triliunan rupiah mengalir ke luar negeri akibat aktivitas ini adalah bukti nyata betapa masifnya eksploitasi ekonomi yang terjadi.

Halaman:


Terkini Lainnya
Tambang Nikel di Pulau Batang Pele Raja Ampat Ada di Hutan Lindung
Tambang Nikel di Pulau Batang Pele Raja Ampat Ada di Hutan Lindung
Nasional
Pemerintah Sebut Tambang Nikel Pulau Kawei Raja Ampat Melebihi Batas
Pemerintah Sebut Tambang Nikel Pulau Kawei Raja Ampat Melebihi Batas
Nasional
Menteri LH: Izin Lingkungan Tambang Raja Ampat Diterbitkan Bupati pada 2006
Menteri LH: Izin Lingkungan Tambang Raja Ampat Diterbitkan Bupati pada 2006
Nasional
Pemerintah Perkarakan Pencemaran Pulau Manuran Raja Ampat ke Ranah Hukum
Pemerintah Perkarakan Pencemaran Pulau Manuran Raja Ampat ke Ranah Hukum
Nasional
Anggota DPR Sebut Tambang Ilegal Papua Dibekingi Aparat, TNI: Laporkan!
Anggota DPR Sebut Tambang Ilegal Papua Dibekingi Aparat, TNI: Laporkan!
Nasional
Sejumlah Jemaah Haji RI Tak Dapat Tenda, Ketua PPIH Minta Maaf
Sejumlah Jemaah Haji RI Tak Dapat Tenda, Ketua PPIH Minta Maaf
Nasional
Penulis Ulang Sejarah RI: Tone Positif Tak Berarti Gelapkan Hal Jelek
Penulis Ulang Sejarah RI: Tone Positif Tak Berarti Gelapkan Hal Jelek
Nasional
Urus Udara Jakarta yang Memprihatinkan, Menteri LH Belum ke Raja Ampat
Urus Udara Jakarta yang Memprihatinkan, Menteri LH Belum ke Raja Ampat
Nasional
Dukung Penutupan Tambang Nikel di Raja Ampat, Lamhot Sinaga: Keindahan Alam dan Kekayaan Hayati Harus Dilestarikan
Dukung Penutupan Tambang Nikel di Raja Ampat, Lamhot Sinaga: Keindahan Alam dan Kekayaan Hayati Harus Dilestarikan
Nasional
Eks Kepala PPATK Salut Djaka Budi Utama Terima Jabatan Dirjen Bea Cukai
Eks Kepala PPATK Salut Djaka Budi Utama Terima Jabatan Dirjen Bea Cukai
Nasional
Menteri LH Perlihatkan Foto Tambang di Raja Ampat, Begini Kondisinya
Menteri LH Perlihatkan Foto Tambang di Raja Ampat, Begini Kondisinya
Nasional
Menteri LH: Pantai Pulau Manuran Raja Ampat Keruh karena Tambang Nikel
Menteri LH: Pantai Pulau Manuran Raja Ampat Keruh karena Tambang Nikel
Nasional
Perusahaan Fashion Irlandia Gugat Merk “Primark” Milik Warga Gambir
Perusahaan Fashion Irlandia Gugat Merk “Primark” Milik Warga Gambir
Nasional
Letak Pulau Gag di Raja Ampat yang Disorot karena Tambang Nikel
Letak Pulau Gag di Raja Ampat yang Disorot karena Tambang Nikel
Nasional
Pemerintah Tinjau Kembali Persetujuan Lingkungan 4 Tambang di Raja Ampat
Pemerintah Tinjau Kembali Persetujuan Lingkungan 4 Tambang di Raja Ampat
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau