JAKARTA, KOMPAS.com - Industri otomotif nasional tengah bersiap menghadapi babak baru usai resmi menandatangani perjanjian dagang Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
IEU-CEPA ditargetkan mulai berlaku pada 1 Januari 2027, dan diperkirakan akan membawa perubahan besar pada pasar otomotif nasional.
Dengan adanya pembebasan tarif bea masuk (dari 50 persen) antara Indonesia dan Eropa, berbagai mobil asal Eropa berpotensi hadir dengan harga yang lebih kompetitif. Salah satunya adalah Volkswagen (VW).
Baca juga: Aion Bidik Produksi 2.000 Unit UT hingga Akhir 2025
Menanggapi hal ini, Chief Operating Officer Volkswagen Indonesia, Edo Januarko Chandra, mengatakan, kerja sama tersebut dapat menghadirkan rantai pasok yang lebih efisien dan kompetitif bagi industri otomotif, termasuk Volkswagen yang saat ini tengah memperkuat kehadirannya di pasar kendaraan listrik Tanah Air.
“Kami menyambut baik adanya perjanjian IEU–CEPA sebagai langkah penting yang memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa, sekaligus membuka peluang bagi industri otomotif untuk menciptakan rantai pasok yang lebih efisien dan kompetitif,” ujar Edo, Kamis (30/10/2025).
VW ID. BUZZ Business Edition Menurut Edo, arah kebijakan perdagangan tersebut sejalan dengan transformasi Volkswagen menuju mobilitas berkelanjutan.
Namun, pihaknya masih menunggu tindak lanjut dari implementasi perjanjian IEU–CEPA sebelum menentukan langkah strategis berikutnya di Indonesia.
“Bagi Volkswagen, ini merupakan perkembangan positif yang sejalan dengan arah transformasi menuju mobilitas berkelanjutan. Namun demikian, kami masih menunggu perkembangan selanjutnya dari perjanjian ini," kata Edo.
"Saat ini masih terlalu dini untuk menentukan arah baru, karena kami ingin memastikan setiap langkah yang diambil benar-benar selaras dengan visi global dan kebutuhan pasar di Indonesia,” lanjutnya.
Baca juga: Modal Geely Starray EM-i Bersaing di Segmen SUV PHEV
Ketika disinggung soal potensi penurunan harga mobil Volkswagen di Indonesia akibat perjanjian perdagangan bebas tersebut, Edo menegaskan bahwa fokus utama perusahaan bukan semata pada harga.
“Seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya, bahwa kami masih menunggu perkembangan lebih lanjut terkait perjanjian IEU–CEPA. Bagi kami, yang terpenting adalah memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil dapat memberikan manfaat nyata bagi konsumen Indonesia,” kata Edo.
Meski belum ada langkah konkret yang diumumkan, sambutan positif Volkswagen terhadap IEU–CEPA menunjukkan optimisme industri otomotif Eropa terhadap potensi besar pasar Indonesia, terutama di era transisi menuju kendaraan ramah lingkungan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang