Suzuki e-Address: Skutik Listrik dengan Desain Proporsional

TOKYO, KOMPAS.com — Di ajang Japan Mobility Show 2025, Suzuki Motor Corporation kembali menegaskan komitmennya terhadap masa depan mobilitas berkelanjutan dengan menghadirkan Suzuki e-Address, sebuah skutik listrik yang dirancang untuk kehidupan nyata.

Suzuki menyebut e-Address sebagai “Electric Scooter for Everyday Life.” Tampilan luarnya memang sederhana, tapi penuh sentuhan elegan khas Suzuki.

Proporsinya ramping dan ergonomis, dengan panjang 1.860 mm dan tinggi 1.140 mm — memberi postur ideal untuk pengendara harian di perkotaan.

Baca juga: Suzuki Vision e-Sky; Bisa Jadi Lawan Wuling Air ev dan BYD Atto 1

Warna putih mutiara dan garis minimalis memberi kesan modern namun tetap “timeless,” sesuai tema By Your Side atau selalu di sisi pengguna dalam keseharian.

Azwar F/KOMPAS.com Suzuki e-Address tampil di ajang Japan Mobility Show 2025

Dibangun sebagai Battery Electric Vehicle (BEV), e-Address menawarkan daya sebesar 0,98 kW, kira-kira setara dengan skuter bensin 125 cc dan jarak tempuh hingga 80 km berdasarkan standar WMTC.

Baca juga: Suzuki Jimny Nomade, Petualang Klasik di Japan Mobility Show 2025

Suzuki sengaja memilih kombinasi ini agar efisien dan realistis untuk kebutuhan commuting, pengantaran, dan mobilitas jarak pendek di kawasan perkotaan.

Skuter ini juga masuk kategori “Gentsuki Ni-shu” di Jepang, yang berarti pengendara hanya butuh lisensi kelas menengah, menjadikannya mudah diakses oleh masyarakat luas.

Suzuki tidak ingin e-Address menjadi sekadar “prototipe masa depan.” Filosofinya jelas kendaraan ini harus bisa menemani pemiliknya dalam aktivitas setiap hari.

Azwar F/KOMPAS.com Suzuki e-Address tampil di ajang Japan Mobility Show 2025

Dengan sistem baterai yang bisa diisi ulang di rumah dan desain yang familiar bagi pengguna skuter Suzuki, e-Address menjadi simbol bahwa elektrifikasi tak harus rumit dan mahal.

Untuk Indonesia, konsep seperti e-Address sangat relevan. Dengan jarak tempuh 80 km, bobot ringan, dan efisiensi tinggi, skuter ini cocok untuk penggunaan harian di kota-kota besar.

Namun tantangannya masih sama: infrastruktur pengisian dan insentif kendaraan listrik dua roda harus lebih matang agar e-Address bisa diterima luas.

Baca juga: Gebrakan Suzuki dengan Fronx Flex Fuel Peminum Etanol

Saat ini, e-Address masih berstatus model referensi di pameran, artinya belum masuk tahap produksi massal. Namun Suzuki menegaskan model ini adalah “pintu masuk” menuju lini motor listrik mereka berikutnya.

Dengan pengalaman panjang Suzuki di segmen motor kecil dan jaringan global yang kuat, e-Address bisa menjadi titik balik penting menuju era skuter listrik yang benar-benar terjangkau dan bisa dimanfaatkan untuk masyarakat luas.