Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Tolak Pariwisata Massal di Barcelona, Warga "Tembaki" Turis

Kompas.com - 16/06/2025, 09:04 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com — Ribuan orang turun ke jalan di berbagai kota di Eropa Selatan pada Minggu (15/6/2025) untuk menyuarakan penolakan terhadap fenomena overtourism atau pariwisata berlebihan.

Aksi terbesar terjadi di Barcelona, Spanyol. Para demonstran menembakkan pistol air ke wisatawan dan etalase toko, menyalakan asap berwarna, serta menempelkan stiker bertuliskan “Pembelaan Warga, Turis Pulang” di jendela hotel dan toko-toko.

Di antara teriakan massa terdengar yel-yel “Liburanmu, deritaku,” serta spanduk yang berbunyi “Pariwisata massal membunuh kota” dan “Keserakahan mereka menghancurkan kami”.

Baca juga: Republik Ceko Rencana Buka Konsulat di Yogya, Pemda DIY Bidik Turis Eropa Tengah

Protes ini digalang oleh aliansi SET (Sud d'Europa contra la Turistització atau "Eropa Selatan Melawan Overtourism) dan melibatkan kelompok-kelompok dari Spanyol, Portugal, dan Italia.

Dampak overtourism: Harga rumah melambung, warga terusir

Isu utama yang menjadi pemicu demonstrasi ini adalah dampak sosial dan ekonomi dari pariwisata yang tak terkendali.

Menurut para pengunjuk rasa, tingginya jumlah wisatawan menyebabkan harga rumah melonjak dan memaksa warga lokal meninggalkan lingkungan tempat tinggal mereka.

Barcelona, kota dengan 1,6 juta penduduk, dikunjungi oleh 26 juta turis sepanjang tahun lalu. Pemerintah kota pun merespons dengan kebijakan penghentian penyewaan apartemen untuk wisatawan mulai 2028 demi mengembalikan kelayakan hidup warga.

“Saya lelah merasa seperti gangguan di kota saya sendiri,” ujar warga Barcelona bernama Eva Vilaseca (38) yang jadi salah satu peserta aksi.

Baca juga: Kota-kota di Eropa Berjuang Kurangi Kunjungan Kapal Pesiar, Dampak Pencemaran dan Overtourism

Menurut dia, solusi paling dibutuhkan masyarakat lokal adalah mengurangi jumlah turis secara drastis dan mengembangkan model ekonomi baru yang membawa kesejahteraan sejati.

Protes yang menyebar ke berbagai kota

Aksi serupa juga berlangsung di sejumlah kota lainnya di Spanyol seperti Ibiza, Malaga, Palma de Mallorca, San Sebastian, dan Granada.

Ilustrasi padatnya wisatawan di Venesia, Italia.UNSPLASH/LEVI VAN LEEUWEN Ilustrasi padatnya wisatawan di Venesia, Italia.

Di Italia, demonstrasi tercatat terjadi di Genoa, Naples, Palermo, Milan, dan bahkan Venesia, kota yang kini dikhawatirkan akan semakin padat dengan rencana pembangunan dua hotel baru yang menambah sekitar 1.500 tempat tidur.

Di salah satu hotel Barcelona, seorang pekerja tampak kesal dan menyatakan bahwa dirinya hanya bekerja dan bukan pemilik usaha tersebut, menyoroti ketegangan antara pekerja sektor pariwisata dan masyarakat lokal.

Rekor kunjungan wisata Vs protes warga

Menurut proyeksi, pengeluaran wisatawan internasional di Eropa diperkirakan naik 11 persen menjadi 838 miliar dollar AS tahun ini.

Spanyol dan Prancis termasuk negara yang akan menerima jumlah turis tertinggi sepanjang sejarah.

Namun di balik angka-angka fantastis itu, warga di kota-kota tujuan wisata mulai mempertanyakan apakah kemakmuran dari sektor ini benar-benar dirasakan secara merata.

Baca juga: Overtourism Landa Desa Hanok Bukchon di Korea Selatan, Pemerintah Sampai Turun Tangan

Sebuah protes di Lisbon, Portugal, juga dijadwalkan berlangsung pada Minggu sore, menandakan bahwa keresahan ini bersifat regional dan bukan sekadar fenomena lokal di Eropa.

Protes penolakan pariwisata massal ini menjadi peringatan keras bagi pemerintah dan pelaku industri pariwisata. Jika tidak dikelola dengan bijak, industri yang semula dianggap sebagai motor ekonomi justru dapat menjadi sumber konflik sosial yang serius.

Seruan untuk pariwisata yang lebih berkelanjutan dan berkeadilan kini menggema dari jantung-jantung kota wisata Eropa.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Travel News
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Travelpedia
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Travel News
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Travel News
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Travel News
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Travel News
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Travel News
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Travel News
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
Travel News
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Travel News
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
Travelpedia
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
Travel News
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Travel News
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Travel News
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau