Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situs Gunung Padang Akan Dipugar, Apa Kesulitan yang Akan Dihadapi Tim?

Kompas.com - 02/08/2025, 08:08 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Peneliti Situs Megalitikum Gunung Padang, Ali Akbar mengungkapkan kesulitan yang akan dihadapi dalam proses pemugaran situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat.

Arkeolog yang akrab disapa Abe itu menyebut, pihaknya akan mengkaji segala kesulitan selama proses pemugaran situs Gunung Padang.

"Fokus kita di beberapa bulan awal ini adalah kajian, kita akan periksa betul bagaimana kondisi situs Gunung Padang saat ini, setelah itu kita akan membuat tahapan-tahapan, bagian mana dulu mungkin yang akan dilakukan pemugaran, karena situs ini sangat besar," kata Abe kepada Kompas.com, Jumat (1/8/2025) malam.

Abe membandingkan situs Gunung Padang dengan Candi Borobudur di Jawa Tengah. Menurutnya, ukuran situs Gunung Padang lebih besar daripada Candi Borobudur.

"Jika dibandingkan dengan ukurannya Candi Borobudur, maka situs Gunung Padang ini, katakanlah, 3 kali lipat besarnya dan tingginya dibandingkan Candi Borobudur," ujar Abe.

Baca juga: Fadli Zon Terbuka soal Ahli Luar Negeri Teliti Situs Gunung Padang

Selain lebih besar, ada kesulitan lainnya yakni banyaknya lereng di situs Gunung Padang. Kondisi tersebut membutuhkan kehati-hatian yang tinggi.

"Karena tadi tingginya, lerengnya tentu memerlukan kehati-hatian. Oleh karena itu dalam pelaksanaan kegiatan ini, kami tidak akan terburu-buru, kami akan sangat berhati-hati," kata Abe.

Diketahui, Candi Borobudur memiliki tinggi 35,4 meter (113 kaki) dan alasnya berukuran 121x121 meter (403x403 kaki).

Situs Gunung Padang merupakan peninggalan megalitikum berbentuk punden berundak yang terletak di perbatasan Dusun Gunung Padang dan Panggulaan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.

Dengan luas mencapai 291.800 meter persegi, situs ini tercatat sebagai kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara.

Keberadaan Situs Gunung Padang pertama kali dilaporkan oleh Nicolaas Johannes Krom pada 1914.

Setelah diteliti, diketahui bahwa situs ini telah dibangun pada sekitar 500-220 SM oleh para penganut tradisi megalitik.

Bahkan struktur bangunan yang paling bawah diduga berusia lebih tua lagi, yakni berumur 8000 SM.

Situs Gunung Padang dipugar

Kementerian Kebudayaan akan segera memugar dan meneliti situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat.

Abe mengatakan, pemugaran dan penelitian situs megalitikum Gunung Padang akan melibatkan sekitar 100 ahli di bidangnya dan diperkirakan memakan waktu 3-4 tahun.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau