Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Wisatawan Naik ke Puncak Jam Gadang di Bukittinggi?

Kompas.com - 31/10/2025, 21:01 WIB
Krisda Tiofani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

BUKITTINGGI, KOMPAS.com - Jam Gadang dikenal sebagai ikon wisata Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Belum lengkap rasanya bila tidak mampir ke tempat ini saat melancong ke sana.

Wisatawan umumnya berfoto di halaman berlatar Jam Gadang. Dari kejauhan, "jam besar" ini tampak megah dengan cat dinding putih dan total enam lantai bangunan.

Lantas, apakah wisatawan boleh masuk dan naik ke puncak Jam Gadang?

Baca juga: Cara ke Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta, Jalan Kaki dari Jam Gadang

Apakah turis boleh naik ke puncak Jam Gadang?

Meski dikenal sebagai tempat wisata populer, sayangnya akses masuk Jam Gadang saat ini terbatas.

"Kalau buat sekarang, izin (masuk ke Jam Gadang) hanya dikeluarkan untuk tamu resmi. Tamu-tamu reguler enggak diizinkan," kata petugas jaga Jam Gadang Rahmat Fikri Julian saat ditemui Kompas.com di tengah kunjungan Familiarization Trip Kementerian Pariwisata RI bersama Travel Agent Malaysia ke Sumatera Barat, Senin (27/10/2025).

Fikri menuturkan, salah satu alasan kunjungan ke puncak Jam Gadang ditutup untuk umum adalah kondisi bangunannya yang sudah tua.

Jam Gadang konon merupakan hadiah dari Ratu Belanda dan selesai dibangun pada 1926 oleh arsitek Yazid Rajo Mangkuto dan Rasid Sutan Gigi Ameh.

Alih-alih penyangga besi, pembangunan Jam Gadang justru dibuat mengandalkan campuran bahan putih telur, kapur, dan pasir putih sehingga tidak cukup kuat menampung beban banyak wisatawan di dalam puncak.

Baca juga: 5 Wisata Gratis di Bukittingi, Main di Jam Gadang

Tamu-tamu resmi seperti perwakilan negara maupun kementerian, dibolehkan naik ke puncak Jam Gadang berdasarkan izin dari Kepala Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi.

Operasional Jam Gadang berlangsung pukul 07.00-22.00 WIB. Tamu dengan izin resmi boleh datang kapan saja sesuai perjanjian, tanpa batas durasi.

Pemandangan Kota Bukittinggi dari puncak Jam Gadang, Sumatera Barat pada Senin (27/10/2025).Kompas.com/Krisda Tiofani Pemandangan Kota Bukittinggi dari puncak Jam Gadang, Sumatera Barat pada Senin (27/10/2025).

Meski begitu, tamu resmi harus bergantian naik ke puncak Jam Gadang demi menjaga kelestarian bangunannya.

"Naik tangga ke puncaknya kan curam ya, turunnya pun susah. Mesti satu-satu kalau naik dan bergantian turun," jelas pemandu wisata dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) sekaligus Ketua Bidang SDM HPI Sumatera Barat, Soni Erizon, dalam kesempatan yang sama.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Travel News
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Travelpedia
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Travel News
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Travel News
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Travel News
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Travel News
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Travel News
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Travel News
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
Travel News
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Travel News
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
Travelpedia
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
Travel News
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Travel News
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Travel News
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau