Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBKP Untar Beri Pendampingan Persiapan Kerja bagi Atlet Disabilitas Intelektual

Kompas.com - 17/04/2021, 16:04 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Pusat Bimbingan dan Konsultasi Psikologi (PBKP) Universitas Tarumanagara bersama Family and Young Athlete Special Olympics Indonesia (SOIna) menyelenggarakan kegiatan seri webinar dengan tajuk “Mengenal Dunia Kerja”.

Kegiatan webinar bertujuan agar para atlet SOIna yang merupakan penyandang disabilitas intelektual, mampu mempersiapkan diri saat memasuki dunia kerja.

Direktur Family and Young Athlete Special Olympics Indonesia, Desyana Fatimah Kosasih menyampaikan, mengingat kondisi pandemi Covid-19, peserta webinar belum bisa melakukan praktik kerja langsung di lapangan.

Oleh karena itu, kegiatan pembekalan kepada para atlet di atas usia 18 tahun ini, terus berjalan dengan pemberian materi secara daring.

“Kami ingin agar anak-anak memiliki gambaran bagaimana dunia kerja. Webinar seperti ini berguna di kemudian hari, seperti bagaimana adaptasi-adaptasi yang harus mereka lakukan di dunia kerja,” kata Desyana saat membuka seri webinar "Mengenal Dunia Kerja: Housekeeping dan Etika Komunikasi", secara daring pada Sabtu (17/4/2021).

Baca juga: UNS Kampus Inklusi, Berperan Ringankan Masalah Penyandang Disabilitas

Webinar yang dihadiri peserta dari berbagai daerah di Indonesia ini diisi dengan materi housekeeping di bidang perhotelan dari Fave Hotel Gatot Subroto Jakarta, dan Etiket Komunikasi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara.

Kepala PBKP Universitas Tarumanagara, Meiske Yunithree Suparman yang juga pengajar di fakultas psikologi mengatakan orangtua dari penyandang disabilitas intelektual perlu dibekali pendampingan terutama menyiapkan anak-anak mereka masuk dalam dunia kerja profesional.

Materi yang diberikan seputar nilai-nilai kehidupan dan keterampilan untuk bekal anak di masa depan.

“Mereka (atlet penyandang disabilitas intelektual) sudah tidak anak-anak lagi, mereka suatu saat harus bekerja. Jadi ini bukan sesuatu yang mudah. Tetapi banyak perusahaan yang sekarang sudah membuka kesempatan bagi para disabitas untuk bekerja di perusahaannya,” kata Meiske.

Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara, Roswita Oktavianti pada kesempatan itu memberikan materi tentang etiket berkomunikasi di dunia profesional.

Materi meliputi berkomunikasi yang baik melalui penampilan, komunikasi verbal berupa sopan santun dalam menyapa dan bertanya, sopan santun dalam berperilaku di tempat kerja, dan sebagainya.

“Aturan tidak tertulis ini seringkali dilupakan, padahal salah satu aspek soft skill yang perlu ditanamkan bagi siapapun yang akan masuk dalam dunia profesional,” katanya.

Farakh Nabila Sudarto, salah satu peserta, mengatakan pernah mengikuti magang di PT Garuda Indonesia Tbk selama tiga bulan. Farakh dan beberapa rekan bertugas menyambut para penumpang dan memberi salam sehingga materi etiket dalam berkomunikasi sangat bermanfaat.

Peserta lain, Ferdi Ramadhan, memahami materi housekeeping karena pernah bekerja di hotel selama tiga bulan.

Farakh dan Ferdi dan sejumlah peserta lain mengharapkan bisa bekerja kembali. Orangtua yang mendampingi juga menantikan segera dibukanya kesempatan magang dan bekerja di dunia profesional bagi anak-anak mereka.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau