KOMPAS.com - Universitas Indonesia (UI) ditargetkan untuk menduduki peringkat 150 pada pemeringkatan dunia tahun 2027 mendatang. Setelah sebelumnya pada pemeringkatan QS World University Rangking 2026 UI menduduki posisi 189.
Menurut Rektor UI Heri Hermansyah, tidak mudah bagi UI untuk menembus posisi 150 besar dan perlu bantuan dari banyak pihak utamanya pemerintah.
"Rektor UI diberikan target (masuk peringkat) 150 dunia dan itu kan enggak mudah," kata Heri di Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Rabu (22/10/2025).
Heri menjelaskan, untuk membuat UI dan kampus-kampus Indonesia berhasil masuk pemeringkatan dunia perlu ada dukungan dari pemerintah.
Baca juga: Prabowo Dorong UI Naik Peringkat ke Top 100 QS World University Ranking
Dukungan yang dimaksud bukan hanya tentang uang, tetapi juga dukungan dalam bentuk kebijakan dan aturan-aturan yang mendukung pengembangan kampus.
"Harus ada langkah-langkah dan dukungan lebih Komplit," ujarnya.
Dukungan pertama yang dinilai Heri penting adalah dalam proses rekrutmen dosen terbaik baik dari dalam negeri atau luar negeri.
Menurut Heri, SDM dosen yang berkualitas sangat penting untuk mendorong UI dan universitas lain di Indonesia masuk dalam pemeringkatan dunia.
Heri kemudian mencontohkan universitas di Malaysia yang bisa menembus peringkat 100 besar di dunia. Hal itu, kata Heri, bisa terjadi karena universitas di Malaysia bisa merekrut dosen dari luar negeri.
"Nah di kita (Indonesia) itu kan enggak bisa orang masuk ke sini (Indonesia) (bergelar profesor) (lalu harus dapat gelar) profesor lagi (di Indonesia). Tapi mulai lagi dari bawah (prosesnya) nah sistem ini harus diubah," tutur Heri.
Baca juga: Kisah Gevin, Sudah Kuliah di UI, tapi Pilih PKN STAN dan Raih IPK 3,9
Walaupun saat ini Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) bisa rekrut dosen dari luar negeri, namun menurut Heri belum cukup menarik perhatian orang-orang terbaik karena masalah kesejahteraan.
Oleh karena itu, Heri menilai perlu ada campur tangan pemerintah dalam mengatasi masalah semacam ini.
"Jadi kita harus melakukan improvement dengan merekrut dosen-dosen yang berkualitas tinggi," ungkapnya.
Dukungan selanjutnya yang menurut Heri harus diberikan pemerintah adalah membantu agar Indonesia menjadi destinasi belajar.
Salah satu caranya dengan mempermudah mahasiswa asing untuk bisa kuliah di Indonesia melalui pemberian visa pelajar atau mahasiswa.