TEL AVIV, KOMPAS.com – Militer Israel disarankan untuk tidak membalas terhadap roket yang ditembakkan dari Gaza.
Rekomendasi tersebut dikeluarkan Komando Selatan Militer Israel sebagaimana diwartakan oleh media Israel KAN, Sabtu (23/4/2022).
Militer Israel mengatakan, penutupan perbatasan akan lebih efektif daripada serangan militer, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.
Baca juga: Israel Akan Tutup Jalur Penyeberangan ke Gaza, Buntut Serangan Roket Gerilyawan
Penutupan perbatasan yang dimaksud adalah menutup penyeberangan Erez (Beit Hanoun) bagi pekerja Palestina di Jalur Gaza.
Pada Sabtu, tentara Israel mengatakan akan menutup penyeberangan Erez untuk pekerja Palestina di Jalur Gaza mulai Minggu (24/4/2022).
"Menyusul penembakan roket dari Jalur Gaza, kami menginformasikan bahwa pada Minggu, penyeberangan Erez akan tetap ditutup untuk pekerja dan pedagang," kata Koordinator Operasi Pemerintah Israel di Wilayah Palestina Ghassan Alyan.
Baca juga: Bentrokan di Masjid Al-Aqsa Kembali Pecah, Polisi Israel Tembakkan Peluru Karet dan Gas Air Mata
Sebanyak 12.000 warga Palestina memegang izin kerja di Israel.
Pada Maret, Israel mengatakan akan meningkatkan jumlah izin bagi warga Palestina menjadi 20.000, menurut media Israel.
Ketegangan telah meningkat di seluruh wilayah Palestina sejak awal April di tengah kampanye penangkapan berulang Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Selain itu, ketegangan juga memuncak karena serangan ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.
Baca juga: Konflik Makin Intensif, Jet Tempur Israel Gempur Gaza
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini