BRASILLIA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Kehakiman Brasil di era pemerintahan mantan Presiden Jair Bolsonaro ditangkap pada Sabtu (14/1/2023) pagi, terkait kasus kerusuhan Brasil.
Dia adalah Anderson Torres.
Seperti diketahui, kerusuhan Brasil pecah pada Minggu (8/1/2023).
Baca juga: Mantan Presiden Jair Bolsonaro Diduga Aktor Intelektual Kerusuhan Brasil
Ribuan orang yang disebut "bolsonaristas" itu telah menyerbu kantor-kantor pemerintahan di ibu kota Brasillia.
Massa memecahkan jendela dan furnitur di gedung-gendung, menghancurkan karya seni yang tak ternilai harganya, hingga meninggalkan pesan grafiti yang menyerukan kudeta militer.
Lebih dari 2.000 perusuh ditahan setelah peristiwa tersebut, yang kerugiannya masih dihitung.
Anderson Torres ditangkap ketika dia tiba di Brasilia dari Amerika Serikat, tempat dia dan mantan bosnya berada pada saat kerusuan Brasil terjadi.
Dia diburu di bawah surat perintah Mahkamah Agung Brasil atas dugaan "kolusi" dengan para perusuh, dan dituduh telah lalai dalam pekerjaan terbarunya sebagai kepala keamanan ibu kota.
Sebelumnya, Menteri Kehakiman Brasil pengganti Torres, Flavio Dino, mengatakan pada Jumat (13/1/2023) bahwa pihak berwenang akan memberikan waktu kepada pendahulunya hingga Senin (16/1/2023) untuk kembali ke Brasil atau akan menghadapi ekstradisi.
Baca juga: Buntut Kerusuhan Brasil, Jair Bolsonaro Akan Ikut Diselidiki
Dino juga mengonfirmasi penemuan di rumah Torres tentang rancangan keputusan yang mengusulkan langkah-langkah darurat untuk kemungkinan "koreksi" pemilihan Oktober yang dimenangkan Lula dengan selisih tipis.
Draf yang tidak bertanggal dan tidak ditandatangani mencantumkan nama Bolsonaro di bagian bawah, tetapi Dino mengatakan penulisnya tidak diketahui.
Diterbitkan di surat kabar Folha de S. Paulo pada Kamis malam, dokumen itu memperkirakan pembentukan "komisi pengaturan" pemilihan untuk mengambil alih fungsi pengawasan pemilihan dari Pengadilan Tinggi Pemilihan.
Sebelumnya, seorang hakim Mahkamah Agung Brasil juga telah mengumumkan bahwa Bolsonaro akan dimasukkan dalam penyelidikan tentang asal-usul kerusuhan Brasil yang dipicu oleh kemarahan atas kekalahan pemilihan pemimpin sayap kanan itu dari Presiden Luiz Inacio Lula da Silva.
Baca juga: Seruan Mengusir Mantan Presiden Brasil Bolsonaro dari AS Meningkat
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini