WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Sebuah dokumen rahasia yang merinci kesiapan tempur dan persiapan serangan balik Ukraina terhadap Rusia bocor di internet.
Dokumen tersebut tersebar luas di media sosial, seperti Twitter dan Telegram. New York Times pertama kali melaporkan kebocoran dokumen rahasia tersebut pada Kamis (6/3/2023).
New York Times menyebutkan, dokumen tersebut merupakan rencana rahasia NATO dan AS.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-408 Serangan Rusia ke Ukraina: Dokumen Rahasia Bocor, Harga Pangan Dunia Turun
Dilansir dari Business Insider, salah satu dokumen rahasia tersebut merinci sistem artileri HIMARS yang disediakan oleh AS.
Yang lainnya menrinci kesiapan 12 brigade tempur Ukraina, termasuk peralatan mereka dan tanggal kapan mereka kemungkinan siap menghadapi pasukan Rusia.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan AS yang bermarkas di Pentagon mengatakan kepada New York Times bahwa pihaknya sedang meninjau bocornya dokumen rahasia itu.
“Kami mengetahui laporan beberapa unggahan media sosial dan kementerian sedang meninjau masalah ini,” kata juru bicara tersebut.
Baca juga: Ukraina Beri Rusia Tawaran: Angkat Kaki dari Crimea atau Bertempur Habis-habisan
Di sisi lain, beberapa ahli berpendapat bahwa meski tampak asli, dokumen tersebut kemungkinan dimodifikasi untuk tujuan propaganda.
Salah satu poin dalam dokumen tersebut memberikan perkiraan jumlah tentara Rusia yang tewas di Ukraina yakni sebanyak 17.500 jiwa.
Jumlah tersebut jauh di bawah perkiraan negara-negara Barat mengenai korban tewas dari pihak Rusia.
Misalnya, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada Februari bahwa jumlah tentara Rusia yang tewas selama perang di kraina kemungkinan berkisar antara 40.000 hingga 60.000 jiwa.
Baca juga: Xi Jinping Disebut Siap Turun Gunung Bantu Akhiri Perang Rusia Ukraina
Classified Pentagon documents revealing sensitive information about US/NATO plans for the proxy war in Ukraine have leaked.
The documents show that there are allegedly 50 British and 14 US soldiers in Ukraine. pic.twitter.com/mcMlfqWVZF
— MintPress News (@MintPressNews) April 7, 2023
Menurut analis militer yang dikutip New York Times, dokumen tersebut kemungkinan besar direkayasa dari format aslinya, mengecilkan korban di pihak Rusia dan melebih-lebihkan korban di pihak Ukraina.
Dilansir dari Kyiv Independent, intelijen militer Ukraina menyampaikan bahwa dokumen rahasia bocor di internet sengaja dipalsukan oleh Rusia.
Seorang pejabat AS yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan kepada Reuters bahwa unsur-unsur Rusia atau pro-Rusia kemungkinan berada di balik kebocoran itu.
“Dalam beberapa dekade terakhir, operasi paling sukses dari dinas khusus Rusia terjadi di (aplikasi) Photoshop,” kata juru bicara Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina Andrii Yusov, Jumat (7/4/2023).
Yusov mengatakan, Rusia mungkin telah memalsukan dokumen rahasia itu untuk mengganggu atau memperlambat bantuan Barat ke Ukraina.
Baca juga: Bos Grup Wagner Akui Pasukan Ukraina Kukuh Pertahankan Bakhmut
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini