Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Penembakan Trump Disebut Konservatif Pendukung Partai Republik

Kompas.com - 17/07/2024, 18:22 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pendukung Donald Trump menghembuskan rumor bahwa pelaku percobaan pembunuhan Trump terkait dengan antifa atau DEI. Namun, mantan teman sekelas Thomas Matthew Crooks, pelaku penembakan Trump di Pennsylvania mengatakan bahwa Crooks adalah seorang konservatif.

Dilansir dari AFP, menurut The Philadelphia Inquirer, mantan teman sekelasnya mengingat Crooks yang berusia 20 tahun sebagai seorang sayap kanan yang sopan.

“Dia benar-benar seorang konservatif,” kata Max R Smith, salah satu mantan teman sekelasnya.

Baca juga: Siapa JD Vance, Calon Wakil Trump yang Pernah Bandingkan Trump dengan Hitler?

Ketika mengenang Crooks, seorang teman sekelasnya menggambarkan sebuah perdebatan di kelas sejarah Amerika.

“Mayoritas di kelas berada di pihak liberal, tetapi Tom, apa pun yang terjadi, selalu berdiri teguh di pihak konservatif,” kata Smith. “Itulah gambaran yang saya miliki tentang dia. Hanya berdiri sendirian di satu sisi sementara anggota kelas lainnya berada di sisi lain.”

Yang lain menggemakan deskripsi tersebut, menggambarkannya sebagai penyendiri yang pendiam, sementara mantan siswa lain menggambarkannya sebagai anak yang pendiam, tidak terlihat politis atau gemar melakukan kekerasan.

Catatan publik tampaknya mendukung klaim bahwa Crooks berada di pihak yang sama dengan Trump. Crooks terdaftar sebagai anggota Partai Republik pada September 2021, di bulan ketika ia berusia 18 tahun.

Beberapa orang juga mencatat bahwa Crooks tampak mengenakan kaus dari saluran YouTube fanatik senjata api “Demolition Ranch.”

Namun, pada Hari Pelantikan Biden, Crooks yang berusia 17 tahun juga diduga memberikan sumbangan sebesar 15 dollar AS kepada Progressive Turnout Project PAC, yang telah mendapat banyak perhatian.

Seperti yang dilaporkan oleh Ryan Grim di berita DropSite, kontribusi ini seharusnya tidak terlalu diperhatikan.

PAC berbasis email ini secara teratur mengirim spam ke kotak masuk dengan tautan yang membingungkan dan warna yang mencolok, dan hampir tidak dapat dilihat sebagai hal yang menunjukkan banyak hal tentang ideologi penembak.

Baca juga: Muncul Kabar Iran Punya Rencana Bunuh Trump, Teheran Membantah

FBI sendiri masih belum menemukan kemungkinan motif penembakan tersebut.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau