Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kritik Paus Fransiskus untuk Kamala Harris dan Donald Trump

Kompas.com - 14/09/2024, 15:52 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Sky News

ROMA, KOMPAS.com - Paus Fransiskus mengatakan kepada umat Katolik AS untuk memilih lesser evil atau sosok dengan sikap jahat yang lebih sedikit. Ini disampaikan dalam konteks kritikannya pada kedua calon presiden AS, Kamala Harris dan Donald Trump.

Paus Fransiskus meluncurkan intervensi mengejutkan dalam pemilu AS dalam penerbangannya dari Singapura ke Roma pada Jumat (13/9/2024).

Dia mengkritik wakil presiden Harris atas sikapnya yang mendukung hak-hak aborsi, mengeklaim bahwa prosedur itu adalah pembunuhan.

Baca juga: Paus Fransiskus Anggap Tindakan Harris-Trump Termasuk Kejahatan, Apa Maksudnya?

Paus juga mengatakan bahwa rencana Trump untuk mendeportasi jutaan imigran adalah dosa besar.

Dilansir dari Sky News, Paus juga meminta umat Katolik Amerika untuk memilih lesser evil saat mereka pergi ke tempat pemungutan suara pada bulan November.

Ia tidak menjelaskan lebih lanjut terkait hal itu.

Dalam sambutannya, Paus tidak menyebutkan nama Harris atau Trump, dan malah merujuk secara khusus pada kebijakan dan gender mereka. Meski begitu, ia mengatakan bahwa umat Katolik harus memilih.

“Tidak memberikan suara itu jelek. Itu tidak baik. Anda harus memilih," ujarnya.

“Anda harus memilih lesser evel. Siapa yang lebih kecil kejahatannya? Wanita itu, atau pria itu? Saya tidak tahu."

“Keduanya menentang kehidupan, baik yang mengusir migran, atau yang membunuh anak-anak," tambahnya.

Baca juga: Pesan Paus Fransiskus saat Kunjungi Singapura, Kenapa Sorot AI dan Pekerja Migran?

Harris telah bersumpah untuk menandatangani undang-undang apa pun yang disahkan oleh Kongres yang akan memulihkan perlindungan nasional untuk akses aborsi, yang dibatalkan oleh Mahkamah Agung dua tahun lalu.

Sebelumnya, Trump mengatakan akan menindak tegas imigrasi ilegal dan mendeportasi jutaan imigran yang sudah berada di AS.

Dia juga tidak mengesampingkan pembangunan kamp-kamp penahanan bagi imigran yang tidak berdokumen.

Umat Katolik Amerika berjumlah sekitar 52 juta di seluruh AS dan merupakan kelompok pemilih yang penting.

Di beberapa negara bagian yang menjadi medan pertempuran, termasuk Pennsylvania dan Wisconsin, satu dari lima orang dewasa beragama Katolik.

Paus biasanya berhati-hati dalam menimbang-nimbang dalam pemilihan politik, namun sering mengkritik aborsi, yang secara tegas dilarang oleh agama Katolik.

Baca juga: Di Singapura, Paus Fransiskus: Pekerja Migran Butuh Upah yang Adil

Namun, ia juga pernah mengkritik retorika anti-imigran yang dilontarkan Trump pada pemilu 2016. Paus mengatakan bahwa Trump bukan orang Kristen.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau