Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Utama Israel Masih Sama Namun Belum Juga Berhasil, Memburu Pimpinan Hamas Yahya Sinwar

Kompas.com - 14/09/2024, 19:56 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

YERUSALEM, KOMPAS.com - Sekelompok sandera Israel berkerumun di sebuah terowongan di Gaza beberapa hari setelah mereka diseret dari rumah mereka pada 7 Oktober lalu.

Pria yang merencanakan penculikan mereka muncul dari kegelapan di bawah tanah.

Rambut dan janggutnya berwarna abu-abu. Mata hitamnya menatap dari balik alisnya yang hitam pekat. Itu adalah wajah yang tidak asing. Wajahnya menghiasi ribuan siaran televisi dan berita-berita di surat kabar: Yahya Sinwar. 

Baca juga: 3 Pesan untuk Israel di Balik Penunjukan Yahya Sinwar sebagai Pemimpin Hamas

Dilansir Guardian, pemimpin Hamas di Gaza ini adalah orang yang paling ditakuti di Israel, bahkan sebelum ia memerintahkan serangan pada bulan Oktober yang menewaskan 1.200 orang, di mana dua pertiga dari mereka adalah warga sipil, dan menyandera 250 orang.

Dengan bahasa Ibrani yang fasih, yang disempurnakan selama lebih dari 22 tahun di penjara Israel, Sinwar meyakinkan mereka bahwa mereka aman dan akan segera ditukar dengan tahanan Palestina. 

Sebuah video yang direkam oleh kamera keamanan Hamas pada waktu yang hampir bersamaan, pada tanggal 10 Oktober, dan ditemukan oleh militer Israel beberapa bulan kemudian, menunjukkan Sinwar mengikuti istri dan ketiga anaknya melalui sebuah terowongan sempit dan menghilang dalam kegelapan.

Itulah penampakan terakhir dari pria yang disebut Israel mengobarkan perang Gaza. Menurut pejabat kesehatan Gaza, 41.000 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, telah terbunuh dalam serangan Israel yang menghancurkan yang telah meratakan sebagian besar wilayah itu.

Perang juga mengusir 90 persen penduduk dari rumah mereka dan membawa 2,3 juta orang ke ambang kelaparan. Melalui semua ini, target utama pemboman Israel tetap bebas dan tampaknya tidak terluka.

Perburuan Sinwar yang telah berlangsung selama hampir satu tahun ini telah melibatkan perpaduan antara teknologi canggih dan kekerasan.

Para pengejarnya telah menunjukkan bahwa mereka siap untuk melakukan apa saja, termasuk menimbulkan korban sipil yang sangat banyak, untuk membunuh pemimpin Hamas itu dan menghancurkan lingkaran ketat di sekelilingnya.

Baca juga: Israel Bersumpah Melenyapkan Pemimpin Baru Hamas Yahya Sinwar

Para pemburu itu adalah satuan tugas yang terdiri dari para perwira intelijen, unit operasi khusus dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF), para insinyur militer, dan para ahli pengawasan di bawah payung Badan Keamanan Israel, yang lebih dikenal dengan nama inisialnya dalam bahasa Ibrani atau singkatannya, Shabak.

Secara pribadi dan institusional, tim ini mencari penebusan atas kegagalan keamanan yang memungkinkan serangan 7 Oktober terjadi. Namun, terlepas dari motivasi mereka, sejauh ini mereka belum berhasil menemukan buruan mereka.

IDF memperkirakan ada 500 km (300 mil) terowongan di bawah Gaza, sebuah kota bawah tanah. Tantangan penting kedua, menurut setidaknya beberapa orang di lembaga pertahanan, adalah bahwa Sinwar kemungkinan besar telah mengelilingi dirinya dengan perisai manusia.

Baca juga: Respons Israel terkait Penunjukkan Yahya Sinwar sebagai Pemimpin Hamas

Terlepas dari apakah Sinwar memiliki perisai manusia di sekelilingnya atau tidak, potensi keberadaan sandera tidak menghalangi IDF untuk menjatuhkan bom seberat 2.000 pon (900 kg) yang sangat kuat di tempat yang dicurigai sebagai tempat persembunyian Hamas dalam beberapa minggu terakhir. 

Tapi, seperti yang diduga, Sinwar belum juga ditemukan.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau