KYIV, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) pada Selasa (12/11/2024) mengatakan, pasukan Korea Utara telah mulai terlibat dalam operasi tempur bersama pasukan Rusia di perbatasan dengan Ukraina.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Vedant Patel, mengonfirmasi bahwa lebih dari 10.000 tentara Korea Utara telah dikirm ke Rusia timur.
Menurut dia, sebagian besar dari mereka telah pindah ke Oblast Kursk di Rusia barat untuk bergabung dengan pasukan Rusia.
Baca juga: Putin Tandatangani Perjanjian Pertahanan Bersama dengan Korea Utara
"Di sana (perbatasan Ukraina), mereka mulai terlibat dalam operasi tempur bersama pasukan Rusia,” kata Patel kepada para wartawan.
Pengerahan tentara Korea Utara ke Rusia untuk membantu perangnya melawan pasukan Ukraina telah menjadi sorotan belakangan ini.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Minggu (3/11/2024) lalu menyatakan kekhawatiran dengan laporan pengerahan pasukan Korea Utara ke Rusia tersebut.
"Sekretaris Jenderal sangat khawatir tentang laporan pasukan dari Republik Rakyat Demokratik Korea yang dikirim ke Federasi Rusia, termasuk kemungkinan pengerahan mereka ke zona konflik," kata Stephane Dujarric, juru bicara Sekjen PBB.
Menurut laporan intel Amerika Serikat (AS) kala itu, pasukan Korut sudah dikerahkan menuju wilayah perbatasan Rusia di Kursk.
AS dan Korea Selatan kemudian mendesak Korea Utara untuk menarik pasukannya.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Kamis (31/10/2024) mengatakan, pengerahan pasukan Korut ke medan perang di Ukraina dapat terjadi dalam beberapa hari mendatang.
Korea Utara dan Rusia sendiri belum membantah atau mengonfirmasi pengerahan pasukan tersebut.
Baca juga: Tentara Korea Utara yang Akan Berperang di Ukraina Dilaporkan Tak Terlatih dan Kekurangan Nutrisi
Sementara itu, Guterres pada Minggu pekan lalu menyatakan bahwa pengerahan seperti itu akan menjadi eskalasi yang sangat berbahaya dalam perang di Ukraina.
"Segala sesuatu harus dilakukan untuk menghindari internasionalisasi konflik ini," ucapnya, sambil menegaskan kembali seruan untuk mengakhiri perang.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini