Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Serang Fasilitas Energi Ukraina, Listrik 1 Juta Warga Padam

Kompas.com - 29/11/2024, 07:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Rusia meluncurkan serangan besar terhadap infrastruktur energi Ukraina pada Kamis (28/11/2024), memicu pemadaman listrik besar-besaran yang memengaruhi lebih dari satu juta orang di seluruh negeri.

Serangan ini merupakan yang kedua dalam bulan ini dan meningkatkan kekhawatiran mengenai pemadaman listrik berkepanjangan di tengah musim dingin.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam serangan itu sebagai “eskalasi tercela,” dan menuduh Rusia menggunakan rudal jelajah dengan amunisi tandan.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] 44 Tahun Menghilang, 2 Kerangka Ditemukan dalam Mobil Tenggelam | Trump Tunjuk Keith Kelloggm Utusan Khusus Ukraina-Rusia

Presiden AS Joe Biden juga mengutuk tindakan Rusia, menyebutnya sebagai hal yang keterlaluan.

Dilansir Reuters, menurut Angkatan Udara Ukraina, Rusia menggunakan 91 rudal dan 97 pesawat nirawak dalam serangan ini.

Sebanyak 12 di antaranya berhasil mencapai sasaran, termasuk fasilitas energi dan bahan bakar di sembilan wilayah.

Angkatan udara Ukraina menyatakan berhasil menembak jatuh 79 rudal dan 35 drone, tetapi menyebutkan bahwa perangkat perang elektronik Rusia mempersulit pertahanan udara.

Operator jaringan listrik Ukraina, Ukrenergo, mengumumkan pemadaman listrik besar-besaran. Sebagian wilayah, termasuk Lviv, Volyn, dan Rivne, melaporkan lebih dari setengah juta warganya tanpa aliran listrik.

Pemadaman yang sama juga terjadi di Khmelnytskyi dan Zhytomyr.

Seorang sumber energi Ukraina mengatakan bahwa untuk melindungi fasilitasnya, Ukraina memutus semua unit pembangkit listrik tenaga nuklir dari jaringan sebelum serangan dimulai.

Baca juga: Imbas Serangan Rusia ke Ukraina, 523.000 Pelanggan Tak Teraliri Listrik

Zelensky melaporkan telah berbicara dengan beberapa pemimpin dunia, termasuk Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte dan Kanselir Jerman Olaf Scholz, untuk merumuskan tanggapan terhadap tindakan Rusia.

“Kita harus memperkuat posisi kita dan mitra kita,” kata Zelensky dalam pidato malamnya.

Baca juga: TV Rusia Tayangkan Wawancara Warga Inggris yang Ditangkap karena Bertempur untuk Ukraina

Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha menegaskan bahwa Rusia tidak menginginkan perdamaian dan menyerukan lebih banyak bantuan pertahanan udara serta senjata jarak jauh dari sekutu Barat.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau