Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Rusia Serang Kyiv | Kandidat Paus dari Asia Tenggara

Kompas.com - 25/04/2025, 06:17 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

KOMPAS.com - Berita mengenai serangan Rusia ke Kyiv setelah Presiden Volodymyr Zelensky menolak usulan Amerika Serikat untuk melepaskan Crimea memuncaki daftar Populer Global saat ini.

Di bawahnya, terdapat artikel tentang kandidat kuat pengganti Paus Fransiskus dari Asia Tenggara.

Selain itu, berita tentang struktur di laut sengketa yang didirikan China juga banyak dibaca di kanal Global Kompas.com.

Baca juga: AS Kecam Manuver Berbahaya Angkatan Laut China di Laut China Selatan

Selengkapnya, berikut ini adalah daftar Populer Global edisi Kamis (24/4/2025) hingga Jumat (25/4/2025) pagi.

1. Rusia Serang Kyiv Usai Zelensky Tolak Usulan AS untuk Lepaskan Crimea

 Ibu kota Ukraina, Kyiv, kembali diguncang serangan rudal pada Kamis (24/4/2025) dini hari.

Serangan itu terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengkritik Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terkait penolakannya untuk menerima pendudukan Rusia atas wilayah Crimea.

Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, mengonfirmasi bahwa dua korban jiwa dan 54 korban luka tercatat dalam serangan ini.

Baca selengkapnya di sini.

2. Ada Kandidat Kuat dari Asia Tenggara untuk Gantikan Paus Fransiskus

Salah satu nama calon pengganti Paus Fransiskus adalah Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina, Asia Tenggara.

Adapun umat Katolik sedunia tengah berduka atas wafatnya Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025) di umur 88 tahun.

Setelah dimakamkan pada Sabtu (26/4/2025), Vatikan akan melakukan prosesi untuk memilih Paus baru.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: 5 Kandidat Kuat Pengganti Paus Fransiskus

3. China Dirikan Struktur di Laut Sengketa, Korsel Layangkan Protes

Pemerintah Korea Selatan menyatakan kekhawatiran atas pembangunan sebuah struktur laut oleh China di lepas pantai barat Semenanjung Korea.

Pernyataan ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Korea Selatan pada Kamis (24/4/2025), menyusul pertemuan dialog maritim bilateral antara kedua negara yang digelar di Seoul sehari sebelumnya.

Struktur yang didirikan di area sengketa Laut Kuning, yang oleh Korea Selatan disebut Laut Barat, menimbulkan kekhawatiran bahwa China berusaha memperkuat klaimnya di Zona Maritim Sementara, yaitu wilayah di mana zona ekonomi eksklusif kedua negara saling tumpang tindih.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau