WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan pada Kamis (1/5/2025) bahwa semua pembelian minyak dan produk petrokimia dari Iran harus dihentikan.
Negara atau pihak mana pun yang tetap melakukannya akan langsung dikenai sanksi sekunder oleh pemerintah AS.
Dalam hal ini, pembeli minyak dari Iran bisa diblokir dari akses ke pasar AS, yang merupakan ekonomi terbesar di dunia.
Baca juga: Iran Tuduh Netanyahu Mendikte AS dalam Perundingan Nuklir
“Mereka tidak akan diizinkan melakukan bisnis dengan Amerika Serikat dalam bentuk apa pun,” tulis Trump di media sosial Truth Social.
Pernyataan keras ini disampaikan setelah pemerintah AS menunda pertemuan terbaru dengan Iran terkait program nuklir.
Pertemuan tersebut sedianya digelar di Roma pada Sabtu mendatang. Seorang pejabat senior Iran mengatakan kepada Reuters bahwa jadwal baru akan ditentukan tergantung pada pendekatan AS ke depan.
Langkah yang diambil Trump tersebut merupakan bagian dari kampanye "tekanan maksimum" yang kembali diaktifkan sejak Februari lalu.
Baca juga: Hari Ini, Iran Eksekusi Mata-mata Israel
Tujuannya adalah untuk menghentikan ekspor minyak Iran sepenuhnya dan mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklir.
Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintahan Trump telah menjatuhkan serangkaian sanksi kepada sejumlah entitas yang diduga terlibat dalam perdagangan minyak dengan Iran, termasuk China.
China diketahui merupakan pembeli utama minyak mentah Iran dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Api Ledakan di Pelabuhan Iran Telah Padam, Telan 70 Korban Jiwa dan 1.000 Orang Luka-luka
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini