WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Miliarder teknologi Elon Musk menghapus pernyataannya di media sosial yang mengaitkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dengan pemodal kontroversial Jeffrey Epstein.
Tuduhan tersebut sebelumnya ia unggah di X saat berselisih sengit dengan Trump di ruang publik pekan ini.
Musk, yang baru saja mundur dari posisinya sebagai penasihat utama Gedung Putih, pada Kamis (5/6/2025) mengeklaim bahwa Trump tercantum dalam dokumen rahasia pemerintah yang berkaitan dengan Epstein, tokoh yang tewas bunuh diri di penjara pada 2019 saat menghadapi dakwaan perdagangan seks anak di bawah umur.
Baca juga: Trump Disebut Akan Jual Mobil Tesla Miliknya Usai Ribut dengan Elon Musk
“Waktunya menjatuhkan bom besar: (Trump) ada dalam berkas Epstein,” tulis Musk dalam unggahan di platform X yang ia miliki.
Lebih lanjut, ia menuding bahwa itulah alasan sebenarnya dokumen tersebut belum juga dirilis ke publik.
“Tandai unggahan ini untuk masa mendatang. Kebenaran akan terungkap,” tulis Musk dalam unggahan lanjutan, dikutip dari kantor berita AFP.
Namun pada Sabtu (7/6/2025) pagi, kedua unggahan tersebut telah dihapus tanpa penjelasan.
Meski Musk menyebut keterlibatan Trump, ia tidak menjelaskan dokumen apa yang dimaksud atau menyertakan bukti pendukung.
Hingga kini, tidak ada konfirmasi resmi dari otoritas AS bahwa Trump muncul dalam materi investigasi terkait Epstein.
Trump memang mengenal Epstein dan pernah bersosialisasi dengannya. Namun, ia membantah pernah berkunjung ke pulau pribadi Epstein di Kepulauan Virgin AS yang disebut sebagai lokasi perdagangan seks anak.
"Pria yang hebat," ujar Trump dalam profil tentang Epstein pada awal 2000-an.
"Sangat menyenangkan untuk diajak bergaul. Bahkan dikatakan bahwa dia menyukai wanita cantik seperti (selera) saya, dan banyak dari mereka berusia lebih muda."
Pemerintahan Trump sebelumnya menyatakan, sedang meninjau puluhan ribu dokumen, video, dan materi penyelidikan terkait kasus Epstein.
Pendukung Trump yang tergabung dalam gerakan "Make America Great Again" (MAGA) meyakini ada upaya pejabat pemerintah untuk menutupi keterlibatan sejumlah tokoh publik, tetapi mereka tidak menyebut Trump sebagai salah satunya.
Baca juga: Timeline Perang Medsos Trump Vs Elon Musk, Saling Caci di Media Sosial
Pekan lalu, Trump sempat memberikan sambutan hangat saat Musk mundur dari posisinya di Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE). Namun hubungan keduanya memburuk hanya dalam hitungan hari.
Pemicunya adalah kritik Musk terhadap rancangan undang-undang belanja yang dia sebut sebagai “kekejian” dan menilai dapat membahayakan masa jabatan kedua Trump jika disahkan Kongres.
Trump membalas dengan kecaman langsung dari Ruang Oval. Pertikaian itu pun berkembang menjadi drama publik yang menyita perhatian warga Washington dan warganet di media sosial.
Ketegangan keduanya sedikit mereda pada Jumat, saat masing-masing terlihat mengambil langkah mundur. Namun Gedung Putih membantah adanya rencana pembicaraan antara Trump dan Musk.
Baca juga: Pejabat Rusia Sindir Kisruh Elon Musk dan Trump, Ajak Tesla Pindah ke Moskwa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.