DOHA, KOMPAS.com – Iran meluncurkan serangan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid, markas militer Amerika Serikat (AS) di Qatar, pada Senin (23/6/2025).
Serangan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka, tetapi memicu kekhawatiran akan meluasnya konflik di Timur Tengah.
Presiden AS Donald Trump menyebut Iran membalas serangan AS dengan meluncurkan rudal ke pangkalan militer AS di Qatar itu sebagai “respons yang sangat lemah” terhadap serangan udara AS sebelumnya ke fasilitas nuklir bawah tanah Iran.
Baca juga: Khamenei Minta Bantuan Putin Usai AS Serang Iran, Menlu Diutus ke Rusia
Trump juga menyerukan perdamaian antara Iran dan Israel, di tengah perang Israel-Iran yang telah memasuki hari ke-12.
Serangan rudal Iran terjadi hanya beberapa hari setelah pesawat pengebom AS menjatuhkan bom seberat 13,6 ton ke fasilitas nuklir bawah tanah Iran.
Aksi militer itu merupakan bagian dari operasi gabungan dengan Israel, yang sejak 13 Juni 2025 melancarkan serangan ke berbagai target nuklir dan rudal balistik Iran.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menegaskan bahwa negaranya tidak akan tinggal diam terhadap agresi apa pun.
“Kami tidak menyerang siapa pun, dan kami tidak akan pernah menerima penyerangan oleh siapa pun,” ujar Khamenei dalam pernyataan resminya, dikutip dari Reuters pada Selasa (24/6/2025).
“Kami tidak akan tunduk pada agresi siapa pun. Ini adalah logika bangsa Iran,” tegasnya.
Meski melancarkan serangan, Iran disebut telah memberikan pemberitahuan terlebih dahulu kepada Amerika Serikat dan otoritas Qatar beberapa jam sebelumnya. Presiden Trump menilai hal tersebut sebagai langkah positif.
“Saya ingin berterima kasih kepada Iran karena telah memberi kami pemberitahuan lebih awal. Itu memungkinkan tidak ada nyawa yang hilang dan tidak ada yang terluka,” tulis Trump melalui akun di platform Truth Social.
Baca juga: Iran Serang Israel 3 Gelombang dalam 2 Jam, Rentetan Rudal Kembali Menghantam
Trump mengungkapkan bahwa 14 rudal ditembakkan ke Pangkalan Udara Al Udeid, tetapi seluruhnya berhasil ditangkis tanpa menyebabkan kerusakan berarti.
“Ini adalah respons yang sangat lemah, yang kami perkirakan, dan telah ditangkal dengan sangat efektif,” ujarnya.
“Yang terpenting, mereka telah mengeluarkan semuanya dari sistem mereka. Mudah-mudahan tidak akan ada lagi kebencian,” tambahnya.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan negaranya siap mengambil langkah lebih lanjut jika Amerika Serikat kembali bertindak.