Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Tarif Impor AS dari RI Jadi 19 Persen | KBRI Tokyo Respons Ulah WNI di Jepang

Kompas.com - 17/07/2025, 06:04 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

KOMPAS.com - Berita mengenai pengumuman Donald Trump soal tarif impor Amerika Serikat dari Indonesia yang turun menjadi 19 persen memuncaki daftar Populer Global saat ini.

Di bawahnya, terdapat penjelasan KBRI Tokyo mengenai kasus-kasus WNI di Jepang.

Selain itu, berita mengenai aksi Presiden Rusia Vladimir Putin yang semakin gencar mencaplok wilayah Ukraina meskipun telah diperingatkan Trump juga banyak dibaca di kanal Global Kompas.com.

Baca juga: Pria AS Dapat Kewarganegaraan Rusia, Bantu Mata-matai Ukraina

Selengkapnya, berikut ini adalah Populer Global Rabu (16/7/2025) hingga Kamis (17/7/2025) pagi.

1. Trump Umumkan Indonesia Akan Kena Tarif 19 Persen, Ada Komitmen Pembelian Energi hingga Boeing

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa Indonesia akan dikenakan tarif 19 persen atas barang-barang yang masuk ke AS, berdasarkan kesepakatan dagang terbaru antara kedua negara.

Angka ini lebih rendah dari ancaman tarif Trump sebelumnya yang mencapai 32 persen.

Lewat unggahan di platform media sosialnya, Truth Social, Trump menyebut kesepakatan ini menghasilkan komitmen pembelian besar dari Indonesia, termasuk energi dan produk pertanian asal AS.

Baca selengkapnya di sini.

2. Marak Ulah WNI Meresahkan di Jepang, KBRI Tokyo Jelaskan 10 Poin

Belakangan ini muncul isu terkait perilaku Warga Negara Indonesia (WNI) yang meresahkan di Jepang. Serta isu-isu yang lain mengenai WNI di Jepang.

Karena itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu RI) melalui KBRI Tokyo memberikan penjelasan seputar kondisi terkini WNI di Jepang.

Dikutip dari laman Kemenlu RI, Selasa (15/7/2025), berikut ada 10 poin yang perlu diperhatikan.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Rakyat Mulai Resah, Pemerintah Jepang Bentuk Unit Khusus Tangani Warga Asing

3. Tak Takut Hadapi Trump, Putin Makin Gencar Perluas Wilayah di Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin menunjukkan tekad untuk melanjutkan serangan militernya di Ukraina, meski dihadapkan pada ancaman sanksi yang lebih keras dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Menurut tiga sumber yang dekat dengan Kremlin, Putin ingin terus berperang sampai Barat menyetujui persyaratan damai yang dia ajukan. Bahkan, tuntutan teritorial Rusia disebut bisa bertambah seiring pasukan mereka bergerak maju.

Diketahui, Putin memerintahkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022, setelah delapan tahun konflik di wilayah timur Ukraina antara separatis pro-Rusia dan pasukan pemerintah Ukraina.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau