LONDON, KOMPAS.com – Partai Nasional Skotlandia (SNP) pada Minggu (27/7/2025) mengancam akan mengajukan rancangan undang-undang (RUU) tentang pengakuan negara Palestina, apabila Perdana Menteri Inggris Keir Starmer tidak mengubah sikapnya terkait isu tersebut.
Sikap tegas SNP disampaikan menjelang berakhirnya masa reses parlemen musim panas.
Jika tidak ada perubahan dari kubu pemerintah, SNP akan memaksa pemungutan suara atas "RUU Pengakuan Palestina" saat parlemen kembali bersidang pada September.
Baca juga: Perancis Akan Akui Negara Palestina pada September 2025, AS dan Israel Murka
“Keir Starmer harus berhenti membela hal yang tak terbela, akhirnya menemukan keberanian, dan menuntut agar Israel mengakhiri perangnya sekarang juga,” kata Stephen Flynn, pemimpin SNP di parlemen Inggris, dikutip dari AFP.
Flynn menegaskan, jika PM Starmer tetap menentang pengakuan negara Palestina, maka pihaknya akan melangkah maju dengan RUU tersebut.
“Jika Keir Starmer terus menghalangi pengakuan Inggris atas Palestina, SNP akan mengajukan RUU Pengakuan Palestina dan memaksakan pemungutan suara jika perlu,” ujarnya.
Desakan terhadap pemerintah Inggris semakin menguat setelah lebih dari 220 anggota parlemen dari sembilan partai politik menandatangani surat pada Jumat (25/7/2025), yang mendesak pengakuan resmi terhadap Palestina.
Dalam surat tersebut, sejumlah anggota Partai Buruh—yang kini memimpin pemerintahan—juga turut menyatakan dukungan.
Baca juga: Susul Perancis, Kanada Juga Akan Akui Negara Palestina
Dorongan tersebut muncul kurang dari 24 jam setelah Presiden Perancis Emmanuel Macron mengumumkan rencana negaranya untuk secara resmi mengakui Palestina dalam pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), September 2025.
Jika rencana itu terlaksana, Perancis akan menjadi negara pertama dari kelompok G7 yang resmi mengakui kemerdekaan Palestina.
Selain itu, Perancis akan menjadi negara Eropa paling berpengaruh yang mengambil langkah tersebut sejauh ini.
Kekhawatiran internasional juga menguat mengenai potensi bencana kelaparan massal di wilayah tersebut.
Kantor Perdana Menteri pada Sabtu lalu melaporkan, Starmer mengadakan percakapan dengan Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Dalam pertemuan tersebut, Starmer menguraikan rencana bantuan Inggris, termasuk pengiriman bantuan kemanusiaan lewat udara dan evakuasi anak-anak yang sakit dan terluka dari Gaza.
Adapun SNP saat ini memiliki sembilan kursi di parlemen Inggris yang beranggotakan total 650 orang.
Meski jumlahnya tergolong kecil, manuver politik SNP dinilai dapat memicu tekanan tambahan terhadap pemerintah dalam kebijakan luar negeri terkait Palestina.
Baca juga: Ternyata Ini Alasan Emmanuel Macron untuk Mengakui Negara Palestina
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini