Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamas Tuntut Israel Penuhi Syarat Sebelum Berikan Bantuan ke Sandera

Kompas.com - 04/08/2025, 06:22 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Reuters

GAZA, KOMPAS.COM - Hamas mengatakan pada Minggu (3/8/2025) bahwa mereka siap untuk berkoordinasi dengan Palang Merah untuk mengirimkan bantuan kepada para sandera mereka di Gaza, tetapi ada syaratnya.

Melansir Reuters pada Senin (4/8/2025), Hamas meminta Israel memenuhi beberapa syarat, yaitu membuka akses kemanusiaan secara permanen di Gaza dan menghentikan serangan udara selama distribusi bantuan.

Menurut pejabat Israel, saat ini ada 50 sandera yang masih berada di Gaza, tetapi hanya 20 orang yang masih hidup.

Baca juga: Israel Ancam Perang di Gaza Terus Berlanjut, kecuali Sandera Bebas

Sejauh ini, Hamas telah melarang organisasi kemanusiaan untuk memiliki akses apapun ke para sandera, sementara keluarga mereka hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak ada informasi mengenai kondisi mereka.

Pada Sabtu (2/8/2025), Hamas merilis video kedua dalam dua hari dari sandera Israel, Evyatar David.

Dalam video tersebut, David yang sangat kurus terlihat sedang menggali lubang yang dia katakan di dalam video itu adalah untuk kuburannya sendiri.

Sementara, lengan orang yang memegang kamera, yang tampak dalam bingkai, berukuran normal.

Video David ini mengejutkan warga Israel dan mendapat kritik dari kekuatan Barat.

Perancis, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) termasuk di antara negara yang menyuarakan kemarahan.

Kementerian luar negeri Israel mengumumkan bahwa Dewan Keamanan PBB akan mengadakan sesi khusus pada Selasa (5/8/2025) pagi waktu setempat mengenai situasi sandera di Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Minggu (3/8/2025) bahwa ia telah meminta Palang Merah untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada para sandera dalam percakapan dengan kepala delegasi Komite Internasional Palang Merah (ICRC) yang berbasis di Swiss.

Tangkapan layar dari video yang dirilis pada 1 Agustus 2025 oleh sayap bersenjata kelompok militan Palestina Hamas ini menunjukkan Evyatar David, seorang warga Israel, tampak lemah dan kekurangan gizi. David, yang berusia 24 tahun saat ditawan, diculik dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.- Tangkapan layar dari video yang dirilis pada 1 Agustus 2025 oleh sayap bersenjata kelompok militan Palestina Hamas ini menunjukkan Evyatar David, seorang warga Israel, tampak lemah dan kekurangan gizi. David, yang berusia 24 tahun saat ditawan, diculik dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Baca juga: Israel Kirim Tank dan Kepung Deir Al Balah, Diyakini Jadi Lokasi Sandera Hamas

Tuntutan pembebasan sandera

Forum Keluarga Sandera, yang mewakili kerabat mereka yang ditahan di Gaza, kesal dengan tuntutan Hamas dan menuntut pembebasan para sandera.

Menurut mereka, tuntutan itu tidak bisa mengalihkan kenyataan bahwa Hamas "telah menahan orang-orang yang tidak bersalah dalam kondisi memprihatinkan selama lebih dari 660 hari".

“Hamas memiliki kewajiban untuk menyediakan semua yang mereka butuhkan. Hamas yang menculik mereka dan mereka harus merawat mereka. Setiap sandera yang mati akan berada dalam tanggung jawab Hamas," kata forum tersebut.

Krisis kelaparan di Gaza

Sementara itu, dampak kelaparan di Gaza semakin parah.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau