KOMPAS.com - Tanaman cabai sering mati bukan karena hama atau penyakit, tetapi karena penyiraman yang tidak tepat.
Jika tanaman cabai disiram dengan baik, akarnya tidak akan mengering, dan cabai bisa tumbuh subur. Namun, jika penyiraman tidak dilakukan dengan benar, baik terlalu sedikit maupun terlalu banyak, tanaman cabai bisa mengalami stres, layu, dan akhirnya mati.
Melansir Chili-Plants.com, Kamis (27/3/2025), berikut adalah tips menyiram tanaman cabai dengan benar.
Baca juga: 7 Penyebab Daun Tanaman Cabai Keriting
Ilustrasi menyiram tanaman.Jumlah air yang dibutuhkan oleh tanaman cabai bergantung pada berbagai faktor, seperti jenis tanah, ukuran wadah, tingkat pencahayaan, serta varietas cabai yang ditanam.
Cara mudah untuk mengecek apakah penyiraman sudah cukup adalah dengan melihat tatakan pot. Jika ada air yang menggenang, berarti tanah sudah cukup lembap.
Namun, jika tanah sudah terlalu kering, air bisa langsung mengalir tanpa meresap dengan baik. Dalam kondisi seperti ini, lebih baik menyiram sedikit demi sedikit agar air bisa terserap dengan sempurna.
Cara lain untuk memeriksa kelembapan tanah adalah dengan memasukkan jari ke dalam tanah sedalam sekitar 3 cm. Jika terasa lembap tetapi tidak basah, itu berarti tanaman sudah mendapat cukup air.
Baca juga: Ini Lokasi Terbaik untuk Menanam Cabai agar Subur
Selain itu, kamu juga bisa memperkirakan kebutuhan air dengan mengangkat pot. Seiring waktu, kamu akan terbiasa dengan berat pot yang cukup air dan yang kekurangan air.
Sebaiknya, siram tanaman cabai pada pagi atau sore hari. Hindari menyiram di bawah terik matahari karena air yang menempel di daun bisa menyebabkan efek lensa dan membakar daun.
Selain itu, tanaman cabai perlu waktu untuk mengering sebelum malam tiba guna mencegah serangan jamur.
Baca juga: 7 Tanaman yang Tidak Cocok Ditanam Bersama Cabai
Ilustrasi menyiram tanaman. Air hujan adalah pilihan terbaik untuk menyiram tanaman cabai karena tidak mengandung kapur yang berlebihan.
Jika kamu hanya memiliki akses ke air keran, sebaiknya diamkan air tersebut selama beberapa jam agar kandungan klorin menguap, atau gunakan filter untuk mengurangi kadar kapurnya.
Sebagai alternatif, air keran juga bisa dicampur dengan air suling atau air osmosis agar lebih ramah bagi tanaman cabai.